Jakarta,FORTUNE - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) buka suara terkait mundurnya 1.400 karyawan. Pihak KB Bukopin menyatakan, pengunduran diri sejumlah karyawannya tersebut bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
Chang Su Choi selaku President Director KB Bukopin menjelaskan, pihaknya memang sedang melakukan transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dijalankan dengan Program G-Pro.
“Program GPro, merupakan Program Penawaran Pengakhiran Hubungan Kerja secara sukarela sebagai bagian dari strategi peningkatan pelayanan kepada nasabah,” jelas Chang Su melalui keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia di Jakarta, Selasa (25/1).
Dirinya menjelaskan, program ini berlaku bagi semua karyawan dan tidak dibatasi oleh masa kerja dan usia. Bahkan dirinya memastikan bahwa seluruh karyawan yang mengambil program tersebut akan mendapat kompensasi.
KB Bukopin pastikan layanan nasabah tidak terganggu
Terkait dengan akan berkurangnya karyawan ini, Choi meyakinkan tidak akan menggangu operasional perusahaan, terutama pelayanan nasabah. “Fokus kami adalah pelayanan nasabah, maka pada kesempatan ini, dapat kami pastikan bahwa operasional dan pelayanan nasabah tidak akan terpengaruh.” kata Choi.
Choi menambahkan, banyak hal yang akan ditransformasikan oleh KB Bukopin. Namun menurutnya tujuan dari hal tersebut hanya satu, yakni peningkatan pelayanan. Sebab menurutnya saat ini KB Bukopin dalam proses implementasi New Generation.
Perusahaan masih memberikan pelatihan dan asuransi bagi karyawan yang mundur
Choi juga mengklaim, perusahaan masih memberikan dukungan kepada karyawan yang akhirnya memilih untuk mundur dan menjalankan program ini. “Yakni memberikan manfaat finansial dengan kompensasi yang menarik dan lebih baik, serta manfaat non-finansial, seperti asuransi kesehatan, pelatihan, konseling,” ujarnya.
Dirinya juga menyebut, perusahaan masih akan tetap memberikan fasilitas asuransi Kesehatan bagi karyawan dan keluarga hingga 6 bulan ke depan.
KB Bukopin bukukan rugi bersih Rp361 miliar di Kuartal III-2021
Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), KB Bukopin masih membukukan rugi bersih senilai Rp 361 miliar. Meski demikian, nilai kerugian tersebut membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih rugi sebesar Rp 1,05 triliun.
Sementara itu untuk outstanding kredit KB Bukopin pada kuartal III-2021 tercatat turun 9 persen menjadi Rp 57,9 triliun. Sedangkan untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) miliknya masih tumbuh 28 persen menjadi Rp 56,4 triliun