Jelang Akhir Tahun, Indeks Keyakinan Konsumen Tetap Tinggi

Sebesar 74,7 persen pendapatan dipakai untuk konsumsi.

Jelang Akhir Tahun, Indeks Keyakinan Konsumen Tetap Tinggi
Pengunjung di pusat perbelanjaan, Denpasar, Bali, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menilai keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2022 yang kuat sebesar 119,1 serta tetap berada pada area optimis atau di atas 100.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE).

“Ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja,” kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/12).

 Sementara itu, IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama.

Sebesar 74,7 persen pendapatan dipakai untuk konsumsi

ilustrasi mendapat uang tambahan (unsplash.com/McCutcheon)

Selain itu, BI juga mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun. Hal itu terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,7 persen dari semula 75,0 persen.

Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan juga terpantau menurun pada sebagian besar kategori pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 hingga Rp5 juta.

Porsi pendapatan yang disimpan sebesar 15,7 persen

ilustrasi cek giro (pexels.com/Cottonbro)

Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada November 2022, yaitu sebesar 15,7 persen.

BI juga mencatat, terjadi penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan. Hal ini terindikasi pada sebagian besar kategori pengeluaran responden, kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp4,1 juta per bulan.

“Ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan juga terindikasi tetap kuat dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan kelompok pengeluaran, kuatnya ekspektasi konsumen ditopang oleh kelompok responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta,” kata Erwin.

Sementara itu, dari sisi usia, tetap optimisnya ekspektasi terhadap penghasilan ke depan didorong oleh responden berusia 20-30 tahun.

Related Topics

KonsumenTabungan

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun