Jelang Tahun Pemilu, Perbankan Tetap Optimis Kredit Tumbuh 10%

Pemilu jadi pendongkrak kredit konsumsi.

Jelang Tahun Pemilu, Perbankan Tetap Optimis Kredit Tumbuh 10%
Kawasan SCBD Senayan/Shutterstock N Rudianto
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa industri perbankan tetap optimis terhadap kinerja intermediasi bank meski menjelang tahun Pemilu pada 2024 mendatang.

Dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan, Dian menyebut pelaku perbankan tetap membidik pertumbuhan kredit kisaran 10 persen hingga akhir tahun meski terdapat sejumlah revisi.

“Sampai dengan saat ini, memang OJK sudah menerima beberapa bank yang sudah melakukan penyesuaian revisi pertumbuhan kredit yang sudah disampaikan kepada kita. Meksipun kita melihat terdapat penyesuaian namun perbankan itu masih nampak tetap optismis bahwa kredit secara agregat dapat tumbuh kisaran 10 persen pada tahun 2023 ini,” kata Dian melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (6/6).

Pemilu jadi pendongkrak kredit konsumsi

Peserta penyadang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk pemilu tahun 2024 di Halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3). (ANTARAFOTO/Reno Esnir)

Dian menambahkan, sejumlah faktor yang akan mendorong penyaluran kredit ialah kredit konsumsi. Apalagi, pada akhir tahun 2023 tahapan Pemilu di Indonesia mulai berlangsung dan diprediksi akan mendongkrak konsumsi di masyarakat.

“Optimisme akan pertumbuhan kredit tersebut antara lain didorong oleh perekonomian domestik yang relatif pulih dan tumbuh pasca pandemi Covid-19. Serta persiapan pelaksanaan pemilu 2024  yang pada umumnya bisa mendorong pertumbuhan konsumsi masayrakat dan juga jenis kredit lain,” kata Dian.

Ia juga menyampaikan, sebagai regulator, OJK terus mendukung pemulihan ekonomi melalui kebijakan restrukturisasi kredit yang telah dilakukan. Tercatat, hingga April 2023 nilai restrukturisasi kredit tinggal Rp386 triliun. Nilai tersebut membaik bila dibandingkan dengan posisi pada April 2022 lalu yang masih Rp606 triliun.

Kredit tumbuh melambat 8,08% di April 2023

ilustrasi kartu kredit (unsplash.com/rupixen)

Di sisi lain, penyaluran kredit perbankan pada April 2023 tumbuh 8,08 persen (yoy) menjadi Rp6.464 triliun. Tercatat, pertumbuhan tersebut sedikit melambat bila dibandingkan dengan kredit Maret 2023 yang mencapai 9,93 persen. Dian menjelaskan, kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja yang tumbuh termoderasi menjadi 6,55 persen.

“Secara month to month, kredit modal kerja dan konsumsi tumbuh masing masing sebesar 0,55 persen dan 0,32 peren,” jelas Dian.

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di bulan April 2023 tercatat melambat menjadi 6,82 persen (yoy) menjadi Rp7.996 triliun. Dian mengatakan, perlambatan tersebut utamanya didorong oleh penurunan tabungan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024