Jakarta, FORTUNE – Konglomerat Jerry Ng resmi menjadi pemegang saham pengendali multifinance PT BFI Finance Tbk (BFIN) setelah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal tersebut tertulis melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditandatangani langsung oleh Direktur BFI Finance Sudjono.
“Pada 7 Juli 2022, Jerry Ng telah mendapatkan persetujuan OJK atas penilaian kemampuan dan kepatutan sebagai Pengendali Perseroan. Surat persetujuan OJK tersebut diterima tanggal 8 Juli 2022,” kata Sudjono dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (13/7).
Sudjono memastikan, dalam aksi korporasi tersebut tidak akan mengganggu kegiatan operasional perseroan. Selain itu, pihaknya juga memastikan aksi korporasi tidak akan berdampak terhadap kondisi hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Jerry Ng masuk ke BFI Finance melalui Trinugraha Capital
Jika mengacu pada laporan skema sebelumnya, Jerry Ng melalui Trinugraha Capital & Co membeli saham BFI Finance melalui aksi voluntary tender offer atau tender sukarela.
Setelah aksi tersebut, Trinugraha Capital & Co memiliki 48,15 persen saham dari BFI Finance. Sementara itu, kepemilikan saham publik sebesar 45,57 persen dan BFI Finance Indonesia memiliki saham 6,28 persen.
Sebelum aksi tender sukarela, kepemilikan saham Trinugraha Capital & Co baru sekitar 42,81 persen.
Ini jejak karier konglomerat Jerry Ng, jadi orang terkaya ke-12 di Indonesia
Pengusaha sekaligus veteran bankir Jerry Ng tercatat cukup aktif di industri keuangan nasional. Dalam pengalamannya sebagai bankir 30 tahun, Jerry pernah menduduki sejumlah jabatan di beberapa bank nasional. Sebut saja Deputi Presiden Direktur di BCA 2001-2002, Direktur di Bank Danamon di 2003-2005, Direktur Utama di Bank Danamon 2005-2007 hingga Direktur Utama di Bank BTPN.
Kepiawaian Jerry terasah tajam saat menjadi Direktur Utama di Bank BTPN pada tahun 2008 hingga 2019. Sejumlah inovasi dilakukan Jerry Ng di Bank BTPN, mulai dari mendiversifikasi bisnis yang awalnya hanya melayani para pensiunan, hingga menjadi bank yang menyasar segmen kredit usaha mikro, dan mendigitalisasi bank melalui produk Jenius. Jejak langkahnya di BTPN terhenti lantaran bank tersebut dimerger dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Indonesia.
Namun, keahliannya mengelola bank tak terhenti. Dirinya mencoba peruntungan bersama koleganya Patrick Walujo untuk mencaplok PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) bersama Wealth Track Technology Limited. Dari langkah tersebut, Jerry sukses membuat bank digital bernama Bank Jago. Hingga Juni 2022, kapitalisasi pasar (market cap) Bank Jago telah menembus Rp124,7 triliun. Bahkan, hingga Mei 2022 Bank Jago mampu membukukan laba bersih Rp28 miliar.
Mengutip data Forbes, Rabu (13/6), Jerry Ng memiliki kekayaan senilai US$3,2 miliar. Bahkan, Jerry masuk jajaran orang terkaya di Indonesia dengan urutan ke-12.
