Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) untuk bisa membentuk konsorsium dengan sejumlah BPD lain di wilayah kalimantan. Upaya ini dilakukan untuk mendukung perekonomian di wilayah Kalimantan, khususnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saya berharap nantinya Bank Kaltimtara ini membentuk konsorsium dengan BPD-BPD yang lain di kawasan Kalimantan, dan Bank Kaltimtara bisa menjadi koordinatornya. Sehingga kekuatan modalnya menjadi semakin kuat dan bisa bersaing dengan bank-bank lainnya," kata Jokowi dalam acara peletakan batu pertama gedung Bank Kaltimtara di IKN, Kalimantan Timur, yang dikutip Antaranews di Jakarta, Jumat (1/3).
Jokowi menyatakan, pembangunan Bank Kaltimtara tidak hanya untuk memajukan sektor keuangan di Kalimantan saja, namun juga bagian dari visi lebih luas untuk transformasi ekonomi dan BPD di Indonesia. Ia berharap, dengan dibangunnya kantor dan gedung baru di IKN, semakin meningkatkan transformasi digital BPD.
"Memang kita konsepkan bahwa di sini adalah akan menjadi ekonomi baru, akan menjadi transformasi ekonomi Indonesia sehingga semuanya memang harus masuk ke digital banking," ujar Jokowi.
Aset Bank Kaltimtara mencapai Rp46,60 triliun
Bank Kaltimtara memiliki aset terbesar di antara BPD wilayah Kalimantan dengan nilai mencapai Rp46,60 triliun per September 2023. Dengan demikian, kedepannya diharapkan dapat membentuk konsorsium dengan BPD lain dan berfungsi sebagai koordinator untuk meningkatkan kekuatan modal dan daya saing.
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, hingga Oktober 2023, Bank Kaltimtara mengantongi laba sebelum pajak sebesar Rp450,36 miliar, atau masih meningkat 37,31 persen. Dengan potensi pembangunan IKN, diharapkan Bank Kaltimtara bisa mengambil peluang dan potensi dari pengelolaan dana daerah.
Selain itu, Presiden juga mendorong kerja sama antara Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Kaltimtara untuk bersinergi dalam memberikan layanan keuangan, terutama untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pembangunan di daerah, dengan harapan untuk memperkuat ekonomi Kalimantan.
"Kita harapkan ekonomi di Pulau Kalimantan menjadi makin baik," imbuhnya.
Mengacu pada kinerja ekonomi Indonesia yang impresif di tahun 2023, dengan pertumbuhan 5,05 persen dan inflasi yang terkontrol di angka 2,5 persen, Presiden Jokowi mengungkapkan optimisme terhadap prospek ekonomi daerah dengan pembukaan infrastruktur baru.