Kasus Fraud Investree & eFishery Ganggu Ekosistem Investasi Startup

OJK dinilai tak mampu antisipasi fraud.

Kasus Fraud Investree & eFishery Ganggu Ekosistem Investasi Startup
Shutterstock/Know How
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Beberapa startup Indonesia tersandung kasus fraud dan tumbang, seperti Investree, Tanihub, Tanifund, hingga eFishery.
  • Pengacara Frank Hutapea menilai iklim bisnis startup di Indonesia memasuki masa suram. Karyawan dan investor akan mengalami kerugian finansial panjang akibat kasus tersebut.
  • Otoritas Jasa Keuangan dapat menyidik dugaan pidana dalam sektor keuangan berdasarkan undang-undang Nomor 4 Tahun 2023.

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah Startup Indonesia tersandung kasus Fraud dan berunjung tumbang. Mulai dari Investree, Tanihub, Tanifund, hingga terakhir EFishery

Pengacara sekaligus ahli Hukum Bisnis, Frank Hutapea menilai iklim bisnis startup di Indonesia memasuki masa suram. Dengan kejadian itu, karyawan hingga investor harus turut menanggung kerugian.  Ia menilai, kondisi ini akan berdampak kerugian finansial panjang bagi investor dan penurunan kepercayaan terhadap ekosistem startup di Indonesia. 

“Dari sebelum adanya undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang pengembangan dan penguatan sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dapat menyidik dugaan-dugaan pidana dalam sektor keuangan. Sehingga kewenangan tersebut diperjelas dalam peraturan tersebut," kata Frank melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (31/1). 

OJK dinilai tak mampu antisipasi fraud

Sejumlah ahli hukum menghadap Presiden Prabowo Subianto melaporkan kasus Fraud Startup/Dok Istimewa

Ia juga mempertanyakan mengenai ketegasan fungsi pengawasan yang dilakukan OJK. Menurutnya, regulator bersikap pasif terkait permasalahan investasi startup di Indonesia. 

"Selama ini OJK seolah-olah membiarkan industri investasi kita berjalan auto pilot sehingga mengorbankan investor, termasuk investor retail. Dengan kewenangan besar yang dimiliki OJK tersebut terbukti tidak mampu mencegah adanya potensi fraud di bidang investasi,” kata Frank. 

Pria yang merupakan anak dari Hotman Paris ini bahkan sempat mendengar kabar bahwa sejumlah perusahaan investasi termasuk BUMN dipaksa masuk mendanai startup oleh sejumlah oknum pimpinan OJK. 

Karena prihatin atas kondisi itu, Frank Hutapea secara resmi menyampaikan laporan kasus fraud startup tersebut kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menghadap di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, (3/1) lalu. Ia turut menyayangkan belum adanya pengembalian dana investor ritel seperti Investree, TaniHub, TaniFund dan lainnya.

"Kami berharap segera ada perbaikan dalam pengawasan investasi oleh OJK sehingga kasus serupa tidak akan terjadi di masa depan dan kepentingan investor dapat terakomodasi,” kata Frank.

AFPI yakin OJK bisa tegas terhadap startup

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Sementara itu, Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar juga menyayangkan kondisi fraud yang terjadi di industri startup. Namun ia percaya, tindakan tegas OJK dalam mencabut izin menjadi upaya untuk melindungi masyarakat dan pengguna startup. 

"Dengan adanya tindakan tegas dari OJK mengenai hal ini, tentu semakin menguatkan kepercayaan investor kepada industri fintech lending," kata Entjik. 

AFPI juga berkomitmen untuk terus mengingatkan seluruh anggota agar wajib patuh dalam mengelola manajemen perusahaan secara comply dan prudent, salah satunya melalui penyelenggaraan forum-forum diskusi seperti Compliance Talk dan Brainwave. 

Sebelumnya, OJK juga telah melakukan update terkait perkembangan kasus startup yang dicabut izinnya. Mulai dari Investree yang menetapkan Adiran Gunadi sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dan pembentukan tim likuidasi. Sedangkan untuk kasus Tanihub dan Tanifund melalui tim likuidasi telah melakukan penagihan gagal bayar. Sementara untuk eFishery masih didalami terkait kasus fraud.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
4 Rekomendasi Saham Pilihan Analis Awal Februari 2025