Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif KRL Menjadi Rp5.000 di April 2022

Tak pernah naik, kenaikan tarif KRL terakhir di 2015 

Kemenhub Kaji Kenaikan Tarif KRL Menjadi Rp5.000 di April 2022
KRL di Stasiun Tanjung Barat. Shutterstock/Dhodi Syailendra
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengkaji kenaikan tarif Kreta Rel Listrik (KRL) Commuterline atau KRL Jabodetabek. 

Dikutip berdasarkan rekomendasi usulan kenaikan tarif KRL dari Kemenhub (13/1), tarif dasar untuk 25 KM pertama yang awalnya Rp3.000 naik menjadi Rp5.000. Rencana kenaikan dijadwalkan berlaku mulai 1 April 2022.  

Tak pernah naik, kenaikan tarif KRL terakhir di 2015

Dalam penjelasannya, Kemenhub menilai tarif KRL Jabodetabek belum pernah naik sejak 2015. Saat ini KRL Jabodetabek total memiliki sebanyak 105 stasiun dengan tarif terendah sebesar Rp3.000 dan tarif tertingginya Rp13.000. 

Sebelum tahun 2015, tarif dasar KRL dihitung berdasaekan jumlah stasiun. Di mana 25KM pertama masih Rp3.000, namun per tiga stasiun berikutnya biaya bertambah Rp1.000. Kemudian pada 2015 hingga sekarang biayanya menjadi sebesar Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama dan setiap 10 kilometer berikutnya sebesar Rp2.000. 

Ini daftar usulan tarif KRL 2022

Berdasarkan rekomendasi tersebut, untuk jarak KRL di 35 KM berubah tarif dari Rp4.000 menjadi Rp6.000. Untuk jarak 45 KM dari Rp5.000 menjadi Rp7.000. 

Sedangkan untuk jarak KRL 55 KM dari Rp6.000 menjadi Rp8.000. Dan seterusnya di atas 55 KM  setiap 10 KM selanjutnya akan ditambah Rp1.000. 

YLKI: kenaikan tarif KRL dikhawatirkan terjadi pergeseran konsumen

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi bahkan menyebut, kenaikan tarif KRL dikhawatirkan bakal membuat pergeseran konsumen dari pengguna KRL ke moda transportasi lain. 

Bahkan berdasarkan survey YLKI mencatat, moda transportasi kendaraan bermotor masih menjadi favorit masyarakat untuk bermobilisasi. Setelahnya disusul oleh bus, angkutan online motor, hingga penggunaan mobil pribadi. Namun demikian, pergeseran tersebut hanya sebagian saja. 

"Namun apakah mereka akan tetap menggunakan kereta Commuter, jawabannya adalah 95,5 persen akan tetap menggunakan moda transportasi Kereta api meskipun tarif dinaikkan," kata Tulus dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (13/1).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina