Kenali dan Waspadai Modus Penipuan Oknum Agen Asuransi

Pahami dan cermati setiap penjelasan dari agen asuransi.

Kenali dan Waspadai Modus Penipuan Oknum Agen Asuransi
Ilustrasi insurtech. (Shutterstock/Panchenko Vladimir)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kehadiran agen pemasar asuransi bisa menjadi penghubung dan membantu para calon nasabah untuk lebih memahami suatu produk asuransi. Sudah selayaknya, agen memberikan informasi mengenai produk asuransi dan konsultasi tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan calon nasabah.

Namun, terlepas dari peran positif yang dilakukan oleh para agen asuransi, tak jarang kita temui oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penyalahgunaan perannya sebagai agen. Jadi, jika kita hendak membeli produk asuransi, harus selalu waspada dan kenali modus-modus penipuan yang dilakukan oleh oknum agen asuransi tadi.

Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari kerugian yang besar dan agar tidak kapok membeli asuransi. Lantas apa saja modus-modus tersebut? Melansir laman resmi Allianz, terdapat sejumlah modus penipuan dari oknum agen asuransi yang bisa kita antisipasi dan kita hindari.

Agen berupaya memanipulasi kondisi kesehatan nasabah

ilustrasi pendaftaran Pre existing condition (pexels.com/Mikhail Nilov)

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal pada para calon nasabah, agen asuransi umumnya menawarkan untuk membantu mengisi formulir aplikasi asuransi. Bagi agen asuransi yang “nakal”, mereka umumnya menawarkan agar nasabah tidak terus terang dan menamipulasi mengenai kondisi kesehatan yang sesungguhnya.

Hal ini dilakukan agar calon nasabah diterima oleh perusahaan asuransi. Namun, hal ini termasuk aksi yang tidak jujur dan berpotensi klaim ditolak nantinya karena perusahaan asuransi merasa tidak ada “itikad baik”(utmost good faith) antara kedua belah pihak.

Ketika menemui agen seperti itu, tolak secara halus dan jelaskan kondisi kesehatan anda dengan jujur dan sebenernya. Hal ini dilakukan agar tidak ada kesulitan saat mengajuan klaim.

Agen tidak meneruskan polis ke perusahaan

ilustrasi anuitas (pexels.com/Olya Kobruseva)

Sejumlah modus yang perlu diwaspadai ialah agen asuransi yang menyimpan bukti premi dan tidak meneruskannya pada perusahaan asuransi. Hal ini dilakukan untuk  mengambil keuntungan pribadi.

Ini bisa terjadi pada saat pertama kali si oknum agen asuransi menjaring calon nasabah. Agar kamu tidak terkena modus penipuan semacam ini, hindari mentransfer uang premi ke rekening pribadi agen asuransi, melainkan transferlah ke rekening perusahaan asuransi.

Selain itu, ada modus penipuan agen yang tidak menerangkan produk asuransi secara detil karena ingin proses penjualan yang cepat, sehingga ia bisa mendapatkan komisi. Agar calon nasabah tertarik dan tidak berubah pikiran, ia memberikan ilustrasi yang paling “indah”, yakni jika investasi calon nasabah berkembang optimal.

Agen gemar menerbitkan polis yang baru saat nasabah upgrade atau downgrade polis

ilustrasi menandatangani polis asuransi (unsplash.com/Scott Graham)

Alih-alih melakukan upgrade terhadap polis, oknum agen asuransi malah membuka polis baru sesuai dengan manfaat yang kamu inginkan. Hal ini bertujuan agar agen dapat komisi atas pembukaan polis baru. Sepintas, kamu mungkin tidak akan sadar karena manfaat yang tertera di polis kamu sesuai dengan yang kamu inginkan.

Cara paling gampang mengetahui apakah polis kamu merupakan polis lama yang di-upgrade atau polis baru ialah dari nomor polis yang tertera. Jika itu polis lama, maka nomor polis tidak berubah. Sebaliknya, jika itu merupakan polis baru, maka nomor polis kamu akan berubah. Jika kamu jeli, hal ini merugikan kamu karena boleh jadi premi yang harus kamu bayar untuk polis baru lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Jika polis kamu yang lama punya nilai tunai, kamu juga perlu waspada, karena bisa jadi nilai tunai dari polis yang lama ditarik untuk membayar premi polis baru.

Kamu bisa mengantisipasi hal ini. Ketika nasabah mengajukan upgrade, perusahaan asuransi akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan bahwa underwriter sedang mempertimbangkan permohonan upgrade kamu. Ketika kamu menerima notifikasi, teliti nomor polis yang tertera, apakah nomor polis tersebut masih sama dengan polis lama atau bukan. Jika tidak sama, segera laporkan hal ini ke customer service agar mereka bisa segera menangani kasus ini. Jika polis baru kamu sudah terlanjur terbit dengan nomor berbeda, laporkan juga hal ini dan minta perusahaan asuransi mengganti kerugian yang kamu tanggung. Biasanya, perusahaan asuransi akan memberikan sanksi pada agen nakal seperti ini.

Kamu juga bisa mencegah hal seperti ini dengan membaca dengan teliti setiap formulir atau dokumen yang diberikan agen untuk kamu tanda tangani. Hindari untuk memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang masih kosong, dan jangan sembarangan memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang kamu belum baca dan tidak mengerti isinya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun