Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada April 2022 senilai Rp5.969,1 triliun tumbuh kuat 8,8 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 6,4 persen (yoy).
Seperti dikutip dari laporan data uang beredar BI di Jumat (27/5), akselerasi kredit bersumber dari golongan debitur korporasi maupun perorangan.
"Kredit kepada perorangan tumbuh meningkat dari 8,4 persen (yoy) pada Maret 2022 menjadi 8,9 persen (yoy) pada April 2022. Sementara itu, kredit kepada korporasi meningkat dari 5,9 persen pada Maret 2022 menjadi 10,3 persen (yoy) di April 2022," kutip laporan tersebut.
Kredit modal kerja tumbuh 11,4%
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,4 persen (yoy) mencapai Rp2.714 triliun pada April 2022, meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 7,4 persen (yoy).
Peningkatan terjadi pada penyaluran KMK di sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), serta sektor Industri Pengolahan.
KMK sektor PHR pada bulan April 2022 tumbuh sebesar 7,5 persen (yoy) seiring peningkatan kredit pada subsektor Perdagangan Eceran Makanan Minuman dan Tembakau di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Sedangkan untuk KMK sektor Industri pengolahan tumbuh sebesar 12,6 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,0 persen (yoy), terutama untuk sub sektor industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah di Sumatera Utara dan Lampung.
Kredit properti tumbuh 6,1%
Sejalan dengan pertumbuhan total kredit, penyaluran kredit sektor properti pada April 2022 tumbuh 6,1 persen (yoy) mencapai Rp1.135 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang terutama pada Kredit Konstruksi.
Kredit Konstruksi berbalik arah dari terkontraksi 0,1 persen (yoy) di Maret 2022 menjadi tumbuh positif sebesar 0,5 persen (yoy) pada April 2022, terutama pada sub sektor Konstruksi Bangunan Jalan Tol di Jawa Barat.
Di sisi lain, kredit KPR/KPA tumbuh melambat menjadi 10,5 persen (yoy) terutama kredit untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 s.d 70. Demikian pula kredit Real Estate tumbuh 4,3 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,6 persen (yoy). BI menilai pelambatan seiring penyaluran kredit Real Estate Perumahan Flat/Apartemen.
Kredit UMKM tumbuh 16,9%
Penyaluran kredit kepada UMKM pada April 2022 juga tercatat tumbuh 16,9 persen (yoy) mencapai Rp1.195 triliun terutama pada kredit skala mikro.
Kredit UMKM skala mikro tumbuh 105,4 persen (yoy) pada April 2022, terakselerasi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 94,7 persen (yoy).
Sementara itu, kredit UMKM skala menengah masih terkontraksi 27,9 persen (yoy) atau membaik dibandingkan kontraksi 28,6 persen (yoy) pada bulan Maret 2022.
Di sisi lain, Kredit usaha kecil mengalami perlambatan menjadi sebesar 24,7 persen (yoy) pada bulan April 2022. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit UMKM didorong baik oleh Kredit Investasi maupun Kredit Modal Kerja.
Penyaluran kredit di April 2022 telah mempengaruhi likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2022 yang tumbuh meningkat. Posisi M2 pada April 2022 tercatat sebesar Rp7.911,3 triliun atau tumbuh 13,6 persen (yoy).