Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan hingga Januari 2024 mencapai Rp7.009 triliun, tumbuh 11,5 persen secara year on year. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Januari 2024 dipengaruhi oleh perkembangan kredit investasi, diikuti oleh Kredit Modal Kerja (KMK), dan kredit konsumsi.
Direktur Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, untuk kredit investasi mengalami kenaikan paling tinggi di level 12,8 persen (yoy). “Terutama bersumber dari sektor industri pengolahan dan sejenisnya, serta sektor pengangkutan dan komunikasi,” kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (23/2).
Untuk KMK sendiri tercatat tumbuh 12,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Desember 2023 yang hanya 10,7 persen. Erwin menjelaskan, sumber pertumbuhan KMK berasal dari sektor keuangan, real estat,jasa perusahaan serta pertambangan.
Ditopang KPR, kredit konsumsi tumbuh 9,5%
Sementara itu, kredit konsumsi (KK) tumbuh sebesar 9,5 persen (yoy) pada Januari 2024, terutama didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor serta kredit multiguna.
Di sisi lain, penyaluran kredit properti juga tumbuh 8,5 persen (yoy) terutama berasal dari pertumbuhan KPR dan KPA serta kredit real estate. Sementara itu, kredit konstruksi tumbuh 0,1 persen (yoy) setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 0,2 persen (yoy).
Pada akhir Januari 2024 BI juga mencatat rata-rata tertimbang suku Bunga kredit perbankan di level 9,30 persen. Level bunga kredit tersebut sedikit naik bila dibandingkan dengan posisi Desember 2023 yang berada di level 9,25 persen.