Jakarta, FORTUNE - CIMB Group Holdings (CIMB Group) hingga akhir 2023 membukukan laba bersih senilai RM6,98 miliar atau setara Rp23,12 triliun. Angka itu naik 28,3 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan capaian tahun 2022 lalu yang hanya RM5,44 miliar.
Group Chief Executive Officer CIMB Group, Dato’ Abdul Rahman Ahmad menyatakan, kinerja yang kuat itu didukung oleh pertumbuhan pendapatan operasional yang solid dengan pinjaman yang tumbuh positif. Kondisi itu juga dibarengi dengan pertumbuhan CASA dari seluruh lini bisnis berbagai negara, ditambah dengan provisi yang lebih rendah karena manajemen risiko yang baik ditengah pemulihan ekonomi.
“Saya sangat senang dengan kinerja keuangan 2023, mengingat industri yang penuh tantangan. Ditengah persaingan Net Interest Margin (NIM) disebabkan oleh tingginya biaya simpanan di sejumlah negara utama,” kata Dato’ Abdul Rahman Ahmad melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (1/3).
Kredit CIMB Group tumbuh 8,3%
Sementara itu, momentum pertumbuhan penyaluran kredit bruto CIMB Group terus berlanjut, dengan mengalami peningkatan 8,3 persen (yoy) menjadi RM440,9 miliar. Kredit ini didorong oleh penguatan permintaan di seluruh pasar dan segmen utama.
Di sisi lain, total simpanan juga tumbuh sebesar 8,1 persen (yoy). Dari komposisi simpanan, total CASA juga meningkat pesat sebesar 11,5 persen (yoy), sehingga menghasilkan rasio CASA sebesar 41,2 persen pada akhir Desember 2023. Menurutnya, ini mencerminkan dampak positif dari strategi Grup untuk meningkatkan waralaba CASA-nya.
“Dalam meningkatkan waralaba CASA dan mendorong peningkatan kualitas aset kami secara berkelanjutan, diversifikasi portofolio kita di negara ASEAN menjadi kunci. Ini telah membantu kami mencapai pertumbuhan dan memitigasi risiko,” katanya.
Ia menambahkan, dengan kinerja keuangan yang kuat, pihaknya mampu mengoptimalkan modal dan melakukan kenaikan pembayaran dividen sebesar 55 persen. Sehingga, total dividen untuk tahun 2023 mencapai RM4,59 miliar ke pemegang saham.