Jakarta, FORTUNE - PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp132,26 miliar hingga Juli 2023. Capaian tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp8,3 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan hingga Juli 2023 yang diunggah di laman website resmi perusahaan, pertumbuhan laba bersih ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan operasional, terutama berasal dari pendapatan bunga bersih, yang dikompensasi dengan peningkatan kerugian penurunan nilai aset.
"Kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun, dengan tetap menghadirkan inovasi layanan dan produk yang berlandaskan prinsip kehati-hatian dalam bisnis demi menjaga keamanan dan kenyamanan nasabah," kata Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (11/9).
Penyaluran kredit SeaBank capai Rp15 Triliun, NPL pada level 2,09%
Sementara itu, SeaBank juga berhasil menyaluran kredit senilai Rp15,09 triliun hingga Juli 2023. Sementara itu, untuk himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) SeaBank tercatat senilai Rp26,00 triliun. SeaBank juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 47 persen (yoy) di Juli 2023 menjadi Rp32,78 triliun. Naik dari capaian Rp22,32 triliun pada Juli 2022.
Dari segi kualitas aset, SeaBank juga mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang turun menjadi 2,09 persen sementara NPL net turun menjadi 0,13 persen.
"Ini menunjukkan penyaluran kredit terus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang berkesinambungan," kata Sasmaya.
Tingkat pengembalian aset SeaBank atau return on asset (ROA) SeaBank juga berhasil membaik menjadi 0,28 persen dibandingkan pada periode semester I tahun 2022 yakni 0,07 persen. Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) juga tumbuh dengan baik dari 0,48 persen menjadi 1,33 persen di semester I tahun 2023.