Jakarta, FORTUNE - Layanan BI-Fast secara bertahap akan semakin diperluas oleh Bank Indonesia (BI). Tak hanya sekedar transfer dana antarbank, BI-Fast ke depan akan melayani bulk credit, direct debit, serta request for payment.
"Dengan adanya BI-Fast, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-FAST yang berorientasi konsumen," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/8).
Lantas, seperti apa ketiga layanan baru yang bakal diterapkan di infrastruktur BI-Fast tersebut?
Layanan Bulk Credit
Layanan Bulk Credit adalah perintah pemindahan dana dari satu nasabah pengirim ke beberapa nasabah penerima dalam satu instruksi (one to many).
Hal ini biasanya dilakukan untuk pembayaran gaji atau payroll di sebuah perusahaan. Dengan demikian, ke depan layanan pembayaran gaji di sebuah perusahaan dimungkinkan melalui lain bank dengan biaya murah Rp2.500,-.
Layanan Direct Debit
Layanan Direct Debit adalah layanan penagihan secara berkala atau rutin berdasarkan mandat pendebitan rekening (standing instruction) yang telah disetujui oleh nasabah yang akan didebit rekeningnya.
Layanan ini bisa memfasilitasi kebutuhan sehari-hari dari masyarakat. Antara lain seperti pembayaran tagihan listrik PLN secara berkala, pembayaran tagihan internet hingga BPJS Kesehatan.
Layanan Request for Payment
Request for payment adalah layanan yang meneruskan informasi permintaan transfer dana dari nasabah penerima kepada nasabah pengirim.
Setelah itu, bank bisa memproses transaksi transfer dana berdasarkan persetujuan nasabah pengirim atas informasi permintaan transfer dana dimaksud.
Layanan ini juga biasa disebut dengan layanan tagih dana. Bilamana ada satu nasabah yang ingin menagih sejumlah uang ke nasabah lain dapat menggunakan fitur tersebut.
Sementara itu, mulai hari ini (29/8) jumlah peserta BI-Fast bertambah 25 Bank yang masuk sebagai peserta gelombang (batch) keempat.
Dengan penambahan tersebut, total peserta BI-Fast telah mencapai 77 peserta termasuk peserta BI-Fast gelombang pertama, kedua, dan ketiga. Erwin menyatakan, seluruh peserta BI-Fast mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
"BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-Fast yang akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan," pungkas Erwin.