Lembanga Exim Bank Asia Sepakati Kolaborasi Penguatan Ekspor 

AEBF soroti pentingnya sustainability dan green financing 

Lembanga Exim Bank Asia Sepakati Kolaborasi Penguatan Ekspor 
Kendaraan melintas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (17/10/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Asian Exim Bank Forum (AEBF) menyepakati penguatan ekspor melalui kolaborasi antar negara. Upaya tersebut juga sebagai langkah pemulihan ekonomi global. 

Hal tersebut tertuang dalam pertemuan tahunan ke 26 yang dihadiri oleh 11 Exim Bank di kawasan Asia dan Oceania bersama dengan observer tetap yaitu Asian Development Bank. Sebanyak 11 pimpinan Exim Bank negara sahabat tersebut juga membahas mengenai dampak Covid-19 terhadap arus perdagangan dan investasi di Asia. 

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank turut hadir pada acara tersebut bersama Exim Bank lainnya yaitu Export Finance Australia, China Eximbank, India Eximbank, Japan Bank for International Cooperation, The Export-Import Bank of Korea, EXIM Bank of Malaysia, Philippine Guarantee Corporation, Export-Import Bank of Thailand, Türk Eximbank, Vietnam Development Bank. 

Pentingnya sustainability dan green financing

Logo Indonesia Eximbank/ Dok Exim Bank

CEO Turk Eximbank, Ali Guney menyampaikan, pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi adalah pentingnya memperhatikan aspek sustainability dan green finance hingga produk inovatif yang dapat mendukung pelaku usaha. Dirinya juga mengingatkan pentingnya transformasi digital pagi setiap perusahaan. 

Sementara itu, Presiden China Eximbank, Wu Fulin menambahkan, pertukaran informasi dan kolaborasi antar Exim Bank perlu ditingkatkan. 

Di mana saat ini, para pimpinan Exim Bank memiliki pandangan yang sama bahwa perekonomian dunia mulai menunjukkan perbaikan dan anggota AEBF perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi pasca pandemi. 

"Pendekatan bisnis perlu diarahkan ke area yang ramah lingkungan," kata Wu Fulin melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu (24/11). 

Lima aspek pemulihan ekonomi RI

Dalam pemaparannya, Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto menjelaskan upaya 
Pemerintah Indonesia untuk pemulihan ekonomi dengan fokus pada lima aspek yaitu: kesehatan, social protection, program prioritas, dukungan pada pelaku usaha, dan pemberian insentif bisnis. 

“Indonesia Eximbank terlibat dalam beberapa program Pemerintah seperti Penjaminan Korporasi Pemerintah (JAMINAH), Program Investasi Pemerintah, dan Pembiayaan pada sektor strategis yang terdampak Covid-19," kata Agus.

Kerjasama RI-Korea Selatan

Pada kesempatan terpisah Agus Windiarto menambahkan, kerja sama melalui AEBF ini membawa benefit bagi LPEI, karena dapat berkolaborasi dalam proyek bersama. 

"Tahun ini, kami bekerja sama dengan Korea Eximbank untuk proyek pendanaan atas proyek-proyek kerja sama perdagangan dan investasi Korea dan Indonesia," kata Agus. 

Kegiatan AEBF terdiri dari Technical Working Group Meeting (TWGM), Training Committee, CEOs Annual Meetings, Pelatihan/Capacity Building, dan kegiatan lain yang disepakati oleh anggota AEBF. Pada tahun 2016 lalu, LPEI juga berkesempatan menjadi tuan rumah untuk Annual Meeting AEBF ke 22 yang diadakan di Bali.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina