Lini Bisnis Asuransi Kesehatan Pacu Kinerja Group Zurich

Pendapatan premi asuransi travel Zurich capai Rp250 miliar.

Lini Bisnis Asuransi Kesehatan Pacu Kinerja Group Zurich
Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Edhi Tjahja Negara saat paparan kinerja Kuartal III-2024/Dok Fortune IDN Suheriadi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Lini bisnis Asuransi Kesehatan milik PT Zurich Topas Life memacu kinerja group dari Zurich Indonesia (Zurich) pada Oktober 2024. Pendapatan premi bruto atau gross written premium (GWP) dari produk dwiguna Zurich Plan Protector mampu naik 217 persen (yoy).

Zurich Plan Protector yang memberikan proteksi terhadap kesehatan dan keuangan dalam satu polis ini mengalami lonjakan jumlah nasabah mencapai 436 persen year-on-year, menandakan kebutuhan yang tinggi akan solusi manfaat proteksi yang dikombinasikan dengan investasi bagi keluarga Indonesia. Selain pertumbuhan nasabah hingga 4 kali lipat.

“Pertumbuhan didorong oleh produk-produk komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat, terutama produk asuransi dwiguna dan asuransi kesehatan. Dua produk ini menjadi pendorong utama pertumbuhan Zurich Topas Life menjelang akhir tahun 2024,” kata Presiden Direktur Zurich Topas Life, Richard Ferryanto di Jakarta, Senin (25/11).
 

Pendapatan premi asuransi travel Zurich capai Rp250 miliar

Logo Zurich Topas Life/Dok Zurich Topas Life

Sementara itu, di lini bisnis syariah Zurich, produk asuransi perjalanan masih tetap menjadi salah satu penggerak pertumbuhan, dengan pertumbuhan kontribusi premi sebesar 20 persen (yoy), sejalan dengan jumlah polis yang meningkat hingga 38 persen (yoy). 

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), Hilman Simanjuntak, menyampaikan, Zurich memiliki posisi kuat dalam lanskap industri berbasis syariah, terutama untuk produk asuransi perjalanan, yang telah menjadi pilihan lebih dari 25 persen jemaah umrah Indonesia pada tahun 2023 silam. “Kepercayaan masyarakat akan terus menjadi dorongan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat masa kini,” kata Hilman.

Selain asuransi perjalanan syariah, Zurich Travel Insurance juga turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan keseluruhan, dengan peningkatan jumlah polis sebesar 143 persen yang menghadirkan GWP hingga lebih dari Rp250 miliar.

Jumlah nasabah Zurich Indonesia naik 17%

Keluarga Asuransi. (ShutterStock/CorneliusKhrisnaTedjo)

Dengan berbagai pencapaian tersebut,  Zurich Indonesia mampu meningkatkan jumlah nasabah sebesar 17 persen year-on-year pada kuartal ketiga tahun ini. Berdasarkan data per Oktober 2024, pendapatan premi bruto asuransi harta benda & kerugian (Property & Casualty (P&C) juga mencapai pertumbuhan 17 persen (yoy). Sedangkan untuk asuransi jiwa, pertumbuhannya tercatat melampaui kinerja industri asuransi jiwa dengan nilai GWP yang tumbuh 3 persen (yoy).

Country Manager Zurich Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, Edhi Tjahja Negara, menjelaskan, “Sepanjang tahun ini, Zurich mencatatkan pertumbuhan positif di ketiga lini bisnis kami melalui inovasi dan kolaborasi. Ini menjadi bukti apresiasi masyarakat terhadap komitmen Zurich dalam melayani nasabah sesuai dengan kebutuhannya,” kata Edhi.

Di tengah tantangan yang dihadapi industri otomotif, asuransi kendaraan bermotor tetap menyumbang kontribusi signifikan dalam kinerja Zurich. Tercatat peningkatan pertumbuhan GWP kendaraan bermotor sebesar 4 persen untuk produk konvensional dan syariah. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 25 November 2024
Daftar Harga Emas Hari Ini, 25 November 2024: Turun Rp2.000
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 25 November 2024
Dibayangi Kenaikan PPN, Laju IHSG Diprediksi Fluktuatif
Multipolar Technology: Modernisasi Teknologi Pacu Kinerja Bisnis
Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Hari Ini, 25 November 2024