Makin Tinggi, Kapitalisasi Pasar BCA Tembus US$79,8 miliar

Jahja Setiaatmadja raih CEO of the year in Asia Pacific.

Makin Tinggi, Kapitalisasi Pasar BCA Tembus US$79,8 miliar
Ilustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan kapitalisasi pasar senilai US$79,8 miliar atau sekitar Rp1.196 triliun pada akhir April 2023. Bahkan BCA juga mencatatkan  pertumbuhan kapitalisasi pasar dengan tingkat tahunan gabungan (compound annual rate) lebih dari 44 persen selama dua tahun terakhir hingga April 2023.

Pencapaian tersebut membuat BCA menjadi perusahaan terbuka terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, tidak hanya di pasar domestik Indonesia, namun juga di Asia Tenggara. Bahkan, The Asian Banker menganugerahkan Bank of the Year in Asia Pacific for 2023 kepada BCA.

“Kondisi saat ini yang diwarnai dengan berbagai tantangan, menjadi suatu ujian atas ketahanan model bisnis yang dimiliki oleh BCA. Memiliki model bisnis yang teruji, memungkinkan kami untuk kembali menghasilkan kinerja keuangan yang solid. Sepanjang tahun, BCA fokus dalam mengoptimalkan berbagai peluang usaha dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian. Kami senantiasa mendorong penyaluran kredit untuk mendukung pemulihan perekonomian Indonesia,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (28/6).

The Asian Banker menggarisbawahi pertumbuhan kinerja BCA dengan posisi rasio keuangan yang solid. Pada akhir 2022, BCA melaporkan return on equity (RoE) sebesar 24,7 persen dan return on asset (RoA) sebesar 3,7 persen. Operasional BCA juga tercatat efisien dengan cost-to-income ratio (CIR) yang membaik sebesar 32,5 persen. Risiko kredit juga terjaga dengan rasio non-performing loan (NPL) sebesar 1,8 persen. Adapun laba bersih meningkat 29,6 persen secara tahunan (YoY) menjadi US$2,9 miliar.

Jahja raih CEO of the year in Asia Pacific

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, saat menjadi pembicara dalam Fortune Indonesia Summit 2023, Rabu (15/3/2023). (Dok. IDN Media)

Selain itu, lembaga tersebut juga menganugrahkan CEO of the Year in Asia Pacific kepada Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Penghargaan CEO of the Year in Asia Pacific dan Bank of the Year in Asia Pacific yang diberikan secara bersamaan merupakan pengakuan The Asian Banker bahwa kepemimpinan yang strategis menghasilkan perusahaan yang solid dan berkelanjutan.

“Kami terus mengupayakan adanya inovasi, layanan perbankan terkini, dalam rangka memberikan yang terbaik kepada nasabah. Kami menawarkan berbagai produk dan layanan kepada nasabah dengan harapan dapat menciptakan nilai tambah perusahaan. Kami mengutamakan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan konsumen saat bertransaksi. Pada tahun 2022, frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi, yakni mencapai 24,1 miliar,” tambah Jahja Setiaatmadja.

Selain itu, penghargaan ini juga didasari atas kebijakan perusahaan dalam mendukung inisiatif dan bisnis yang berkelanjutan. Pada tahun 2022, portofolio pembiayaan berkelanjutan BCA mengalami pertumbuhan sebesar 14,9 persen menjadi $12,3 miliar, atau berkontribusi 25,4 persen terhadap total portofolio pembiayaan. Ekspansi ini menunjukkan komitmen bank untuk mempromosikan keberlanjutan dan membudayakan praktik pembiayaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil