Jakarta,FORTUNE - Perusahaan modal ventura PT Mandiri Capital Indonesia atau Mandiri Capital (MCI) pada tahun 2021 telah berpartisipasi dalam tujuh putaran pendanaan ke startup fintech (tekfin), fintech enabler, insurtech hingga open finance.
Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro menjelaskan, partisipasi pendanaan MCI pada 2021 terdiri atas tiga investasi baru dan empat investasi lanjutan.
"Kami berkesempatan untuk dapat berpartisipasi menyalurkan pendanaan baru dan follow-on ke tujuh startup di Tanah Air. Hal ini menjadi salah satu catatan milestone kesuksesan kami, ketika kami berhasil mencatatkan peningkatan jumlah dan nilai penggalangan dana yang signifikan," jelas Eddi melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/1).
Bukalapak jadi salah satu penerima pendanaan MCI
Dari ketujuh startup yang didanai, Bukalapak menjadi salah satu dari tiga partisipan pendanaan MCI untuk investasi baru. Kita ketahui bersama, pendanaan Pra-IPO Bukalapak dipimpin oleh GIC dan Standard Chartered.
Startup penerima kedua ialah Ayoconnect dengan pendanaan Pra-Seri B bersama Patamar Capital dan Habibie Foundation. Nilai pendanaan tersebut berjumlah total sekitar Rp143 miliar. Dan terakhir ialah satu startup di sektor insurtech pada pertengahan Desember 2021.
Ini 4 Startup yang kembali mendapat pendanaan MCI
Sementara itu, untuk empat investasi follow-on yang didanai MCI ialah Amartha, iSeller, Crowde, dan PrivyID.
Untuk startup Amartha pendanaan dipimpin oleh Women’s World Banking dan MDI Ventures, dengan jumlah total lebih dari Rp510 miliar. Dan untuk pendanaan iSeller ialah Pra-Seri B yang dipimpin oleh AppWorks dan Openspace Ventures, dengan total suntikan dana senilai Rp120 miliar.
Selain itu juga terdapat startup crowde dengan pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Monks Hill, dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Dan terakhir PrivyID dengan pendanaan Seri B yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan jumlah hingga lebih dari Rp251 miliar.
Ini fokus pendanaan MCI di 2022
Memasuki tahun 2022, MCI fokus menyasar peluang pendanaan baru pada growth stage companies terutama startup di sektor fintech dan fintech enabler.
Eddi mengatakan, MCI akan melanjutkan komitmen ini dengan target pendanaan ke lebih banyak startup dengan dana investasi yang lebih besar, dan berkontribusi meningkatkan nilai tambah yang signifikan melalui kemitraan dengan perusahaan teknologi dan ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Tujuan investasi yang lebih besar dan meningkatkan synergy value adalah untuk terus mendorong tumbuhnya inklusi keuangan serta perkembangan ekosistem startup di Indonesia," kata Eddi.
Di mana diketahui bersama, menjelang akhir 2021 lalu Mandiri Capital Indonesia bersama empat CVC BUMN lainnya memberikan dukungan kepada Merah Putih Fund (Dana Ventura Merah Putih atau MPF).
MPF adalah sebuah inisiatif dari Kementerian BUMN sebagai dana kelolaan yang mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal, dengan target penutupan pertama sebesar lebih dari Rp4
triliun.