Jakarta, FORTUNE - PT. Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) mampu meningkatkan raihan Laba bersih hingga 109,5 persen secara year on year (yoy). Sehingga, bank digital ini mengantongi laba senilai Rp9,16 miliar di kuartal I-2024.
Pencapaian laba tersebut ditopang dari pendapatan bunga serta pendapatan operasional lainnya yang menghasilkan Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan/Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) pada kuartal I-2024 mencapai Rp168,45 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 466,70 persen (yoy).
Kondisi itu didukung dengan peningkatan rasio NIM menjadi sebesar 4,29 persen, meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 3,61 persen.
“Komitmen kami untuk terus berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan, menjadikan Bank Raya berinovasi dengan membangun distinctiveness product agar dapat menjadi competitive advantage Bank di tengah persaingan, kata Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (29/4).
Kredit digital Bank Raya naik 54%
Trend pertumbuhan positif bisnis digital dari Bank Raya juga tercermin dari peningkatan penyaluran kredit digital yang mencapai Rp 4 triliun pada tiga bulan pertama di tahun 2024, meningkat 54 persen (yoy). Hal ini mendorong outstanding kredit digital tumbuh kuat 75,06 persen (yoy) mencapai Rp 1,32 Triliiun dibandingkan.
Pertumbuhan kredit digital Bank Raya di kuartal I-2024 juga turut menopang tren pertumbuhan berkelanjutan, terlihat dari pertumbuhan digital loan Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan, meningkat 140,98 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp317,53 miliar.
Sedangkan untuk produk Pinang Maxima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha juga bertumbuh 55,17 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp275,58 miliar.
Sementara itu, untuk Pinang Dana Talangan, sebagai salah satu produk andalan Bank Raya yang telah dimanfaatkan di ekosistem BRI Group seperti Agen BRILink, menunjukkan peningkatkan yang impresif yaitu sebesar 121,79 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp423,10 miliar. Lewat Pinang Dana Talangan, akses pembiayaan untuk produktivitas harian Agen BRILink dapat terfasilitasi. Bank Raya menyediakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan.
Simpanan digital naik 27%, ini porsi CASA-nya
Di sisi lain, simpanan digital tumbuh sebesar 27,48 persen. (yoy) menjadi sebesar Rp905,60 miliar di kuartal I-2024 atau dibanding dari tahun sebelumnya sebesar Rp710,37 miliar.
Bila dilihat dari rasio CASA juga membaik yaitu sebesar 28,28 persen dari periode sebelumnya sebesar 24,01 perzsn yang merupakan hasil dari strategi perolehan dana murah melalui pengembangan produk saving dan menargetkan komunitas dan ekosistem sebagai end user.
Rasio likuiditas dan permodalan Bank Raya pun berada di level yang memadai. Hal tersebut tercermin dari rasio RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial) terjaga di level 86,14 persen dan Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 83,93 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid sebesar 45,33 persen.
“Kami optimis, Bank Raya masih memiliki ruang pertumbuhan yang terbuka lebar, didukung oleh inovasi produk perbankan digital berkualitas, serta kinerja perseroan yang semakin solid," kata Bagus.
Ia menyebut, pada kuartal I-2024, Bank Raya telah meluncurkan berbagai produk yang menyasar pada segmen mikro dan kecil dan komunitas seperti QRIS Merchant untuk para pelaku usaha, dan Saku Bersama untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan komunitas.
Beberapa fitur di Raya App menunjukkan peningkatan di kuartal I-2024, seperti pembayaran menggunakan QRIS tumbuh sebesar 263,32 persen (yoy) dan top-up e-wallet tumbuh sebesar 171,92 persen (yoy). Bank Raya akan terus mendorong peningkatan penggunaan fitur-fitur tersebut, sejalan dengan upaya untuk menjangkau nasabah baru.