Meski Risiko Industri Meningkat, BRI Finance Jaga NPF di bawah 2%

BRI Finance incar pertumbuhan piutang pembiayaan di 12,5%.

Meski Risiko Industri Meningkat, BRI Finance Jaga NPF di bawah 2%
Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan adanya perubahan profil risiko nasabah setelah pandemi berakhir. Seperti diketahui, pada saat pandemi, sebagian pendapatan nasabah ditabung atas pengurangan biaya transportasi bagi pekerja. Namun, seiring kembalinya mobilitas masyarakat menjadi normal, OJK memperkirakan bahwa situasi ini dapat memengaruhi delinquency rate nasabah yang memiliki fixed income seperti pekerja. Tentunya dampaknya NPF diprediksi bergerak naik namun masih cukup terkendali. 

Menanggapi kondisi tersebut, Pelaksana Tugas Direktur Manajemen Risiko BRI Finance, Ari Prayuwana optimis masih bisa mengendalikan kualitas pembiayaan. Ari bahkan mentargetkan level NPF perseroan bisa terkendali di bawah 2 persen hibgga akhir 2023. Seperti diketahui, NPF BRI Finance posisi akhir Juni 2023 hanya sekitar 1,73 persen.  

“Persentase (NPF) itu mengalami penurunan dari 2,07 persen pada akhir Juni 2022," kata Ari melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (9/8). 

Ari lanjut menjelaskan, salah satu strateginya untuk menjaga kualitas pembiayaan ialah melalui proses seleksi yang seksama dengan memanfaatkan tools yang tersedia terhadap calon debitur yang akan disetujui untuk meminimalisir risiko gagal bayar. 

Incar pertumbuhan piutang pembiayaan di 12,5%

Masyarakat mencoba kendaraan listrik roda dua. (Doc: PLN)

Ari menjelaskan, dengan kemampuan perseroan memitigasi risiko, manajemen BRI Finance memproyeksikan pertumbuhan piutang pembiayaan secara tahunan hingga Desember 2023 berkisar 12,5 perssn. Sedangkan besarnya piutang pembiayaan BRI Finance pada akhir Juni 2023 telah mencapai  lebih dari Rp7 triliun.  

“Melihat kondisi eksternal terutama penjualan mobil yang masih menunjukan tren positif, keragaman produk yang dimiliki perusahaan pembiayaan, dan inisiatif strategi yang dimiliki perusahaan, BRI Finance tetap optimistis dapat menyalurkan pembiayaan baru di atas Rp6 triliun tahun ini,” kata Ari. 

Untuk merealisasikan aspirasi tersebut, selain terus melakukan ekspansi penjualan dengan tetap memperhatikan kualitas atau profil dari calon debitur. Perseroan juga melakukan rekomposisi portofolio pembiayaan konsumer ke arah pembiayaan yang memberi yield yang lebih tinggi. Tak berhenti di situ, BRI Finance juga terus mengembangkan kapabilitas untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui pengembangan digitalisasi dengan berbagai tools guna memitigasi risiko agar proses cepat dan akurat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya