Jakarta, FORTUNE – Mobilitas belanja masyarakat semakin meningkat seiring dengan dicabutnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah. Kondisi tersebut juga berdampak terhadap transaksi kartu ATM perbankan yang tetap tumbuh di tengah masifnya digitalisasi.
Bank Indonesia (BI) bahkan mencatat, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit perbankan masih naik 5,42 persen (yoy) menjadi Rp689 triliun. Hal tersebut terjadi lantaran tingginya kegiatan ekonomi di masyarakat.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi,” tulis laporan BI yang dikutip di Jakarta, Senin (27/2).
Kondisi tersebut juga sejalan dengan nilai transaksi digital banking yang meningkat 27,96 persen (yoy) menjadi Rp4.900,6 triliun. Di sisi lain, BI juga mencatat jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Januari 2023 meningkat 5,07 persen (yoy) mencapai Rp930,05 triliun. Ke depannya, BI juga memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BCA layani 24,1 miliar transaksi sepanjang 2022
Sementara itu, bank lainnya yang mencatatkan pertumbuhan transaksi ialah PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bank dengan logo kelopak bunga biru ini mencatatkan total volume transaksi yang diproses BCA mencapai 24,1 miliar pada tahun 2022. Transaksi tersebut berasal dari berbagai channel seperti transaksi kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, hingga digital banking.
“Transaksi tersebut naik 36,7 persen (YoY) mencapai rekor tertinggi,” kata ujar EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA, Hera F Haryn kepada Fortune Indonesia.
Tingginya transaksi tersebut selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta di tahun 2022. Dengan demikian, BCA memiliki jumlah rekening sebanyak 34,7 juta. Selain itu, BCA juga terus berinvestasi untuk memperbarui ribuan mesin EDC, hingga mesin ATM Setor-Tarik Tunai baru yang akan tersebar di banyak titik di Indonesia.
Volume transaksi kartu debit Bank Muamalat tumbuh 29%
Kondisi peningkatan nilai transaksi kartu debit juga terjadi di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat). Bank syariah pertama di Indonesia ini mencatatkan total volume transaksi kartu debit mencapai lebih dari 1 juta transaksi atau tumbuh sebesar 29 persen secara year on year (yoy).
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril mengatakan, jumlah kartu debit Bank Muamalat yang beredar saat ini sebanyak hampir 600 ribu kartu.
“Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi lebih dari Rp500 miliar atau tumbuh 23 persen (yoy). Transaksi tertinggi terjadi pada Desember 2022 dengan nilai transaksi sekitar Rp60 miliar dan volume transaksi sebanyak lebih dari 100 ribu transaksi,” kata Hery.
Hery menjelaskan, peningkatan transaksi sepanjang 2022 didorong oleh sejumlah faktor. Antara lain, peningkatan fitur pada kartu debit yang bisa digunakan untuk bertransaksi secara online melalui jaringan VISA (khusus kartu berlogo VISA).
Kartu debit Bank Muamalat selain dapat digunakan untuk transaksi secara offline melalui EDC merchant maupun online (e-commerce dan online shop) serta tarik tunai di seluruh jaringan VISA di dalam maupun luar negeri.