Naik 17%, Citi Indonesia Catat Laba Rp665,9 Miliar

DHE di Citi Indonesia naik 35%.

Naik 17%, Citi Indonesia Catat Laba Rp665,9 Miliar
Citi Indonesia/ Dokumen Citi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp665,9 miliar di triwulan pertama tahun 2024, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi menyatakan, peningkatan itu disebabkan oleh naiknya pendapatan operasional lainnya dan membaiknya biaya operasional, yang merupakan hasil dari efisiensi dalam pengelolaan aktivitas perbankan. Hal itu sebagaimana tercermin pada membaiknya Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 38,8 persen dari 62,9 persen di tahun sebelumnya.

“Kami tetap waspada dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks, memastikan kami dapat terus menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi, sambil terus berinovasi dan melayani klien kami,” kata Batara di Jakarta, Rabu (22/5).

Citi fokus perkuat bisnis global

CEO Citibank (Citi Indonesia), Batara Sianturi. (dok. Citi Indonesia)

Batara mengatakan, pihaknya terus memperkuat sejumlah segmen bisnis. Di lini bisnis corporate banking, lanjut Batara, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Di triwulan pertama 2024 misalnya, Citi terlibat dalam beberapa transaksi penting, termasuk transaksi obligasi senior sebesar US$ 500 juta selama 5 tahun untuk BNI, Citi bertindak sebagai joint lead manager dalam transaksi ini.

Sedangkan untuk lini bisnis global subsidiaries group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik sepanjang triwulan I-2024 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk kinerja dari koridor Asia-ke-Asia yang melayani klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia.

Lini bisnis Commercial Bank kami juga membukukan pertumbuhan pendapatan yang baik di triwulan pertama tahun ini, yang berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) juga mencatat pertumbuhan yang baik. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan simpanan pihak ketiga.

DHE di Citi Indonesia naik 35%

Aktivitas ekspor Indonesia (setkab.go.id)

Citi Indonesia juga menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secara end-to-end dan proses cross-selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi. 

Aliran dana DHE ini bahkan meningkat sebesar 35 persen di triwulan pertama 2024. Untuk mendukung regulasi baru ini, Citi juga mengembangkan solusi yang lebih baik yang memudahkan klien dalam mengelola dana mereka dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Bisnis Securities Services Citi Indonesia juga berkontribusi aktif terhadap pengembangan pasar modal Indonesia, terlihat pada peran perusahaan dalam peluncuran layanan Administrasi KYC dan sub rekening efek sebagai rekening kas alternatif oleh regulator.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil