Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif di kuartal III 2023. Hal tersebut tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang naik 27,4 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 39,1 triliun hingga kuartal III-2023.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.
"Ke depan, tentunya Bank Mandiri akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Lewat pemetaan bisnis yang tepat, kami yakin Bank Mandiri akan terus tumbuh,” kata Darmawan melalui konferensi video di Jakarta, Senin (30/10).
Ditopang segmen korporasi, kredit Bank Mandiri naik 12,71%
Di sisi lain, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.315,92 triliun pada September 2023 tumbuh 12,71 persen secara year on year (yoy).
Bila dirinci, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55 persen (yoy). Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Sementara itu, penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55 persen (yoy) menjadi Rp 222,3 triliun di akhir kuartal III-2023.
“Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujar Darmawan.
Sedangkan untuk kredit segmen Small Medium Enterprise (SME) mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04 persen (yoy) menjadi Rp 109,3 triliun di kuartal III 2023.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,36 persen per September 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2022 di level 2,26 persen atau telah turun sebesar 90 basis poin (bps).
Ditopang tabungan, DPK Bank Mandiri naik 6,6%
Untuk total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Bank Mandiri juga tumbuh positif 6,6 persen (yoy) menjadi Rp 1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp 1.070 triliun, naik sebesar 12,8 persen (yoy).
Rasio dana murah atau CASA Ratio Bank Mandiri juga terkerek naik menjadi 73,73 persen secara konsolidasi dan 78,8 persen secara bank only di September 2023.
Komitmen Bank Mandiri dalam mendorong dana simpanan melalui digitalisasi juga terus dilakukan. Salah satunya, Super App Livin’ by Mandiri yang menjadi andalan perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan non finansial nasabah ritel telah diunduh lebih dari 32 juta kali sejak diluncurkan.
Dari sisi jumlah pengguna, Livin’ by Mandiri juga terus mencatat kenaikan sebesar 55 persen (yoy) di September 2023 menjadi 21 juta pengguna aktif. Berkat inovasi yang terus dilakukan, Livin’ by Mandiri telah mampu mengelola lebih dari 2,02 miliar transaksi secara year to date per akhir September 2023, melesat 46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.