Naik 3,36%, Simpanan Nasabah di Bank Daerah Capai Rp72,54 triliun

Bank Jatim juarai penghimpunan Simpeda.

Naik 3,36%, Simpanan Nasabah di Bank Daerah Capai Rp72,54 triliun
Anggota Asbanda dalam Acara Pengundian Nasional BPD Se-Indonesia/Dok Asbanda
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) terus memacu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hingga akhir Desember 2023 saja, nasabah tabungan Simpeda tercatat mencapai 8,32 juta nasabah. Adapun jumlah saldo tabungan Simpeda sebesar Rp72,54 triliun. 

"Terdapat peningkatan number of account (NOA) sebanyak 446.927 nasabah atau naik sebesar 5,68 persen, sedangkan jumlah saldo naik Rp2,36 triliun atau naik 3,36 persen,” jelas Ketua Umum Asbanda Yuddy Renaldi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (25/4).  

Bank Jatim juarai penghimpunan simpanan

Ilustrasi Bank Jatim/Shutterstock sudut juang

Dia melanjutkan, untuk jumlah BPD yang paling banyak menghimpun dana tabungan Simpeda saat ini masih ‘dipegang’ Bank Jatim. Tercatat, hingga Desember 2023, jumlah dana yang terhimpun di Bank Jatim sebesar Rp16,54 triliun atau 28,8 persen dari tabungan Simpeda nasional. 

Di tengah ketatnya persaingan BPD dengan institusi keuangan domestik dan asing, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Arief Sudarto juga mengapresiasi kinerja BPD. 

Sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank Sumut, Ia mengapresiasi kinerja perseroan karena masih mampu meningkatkan aset setiap tahunnya dan terus berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).  

“Termasuk Bank Sumut, pada 2023 Bank Sumut mampu membukukan laba bersih Rp740 miliar, tumbuh 5,62 persen yaer on year dibanding tahun 2022, di mana 80 persen dari laba tersebut dibukukan sebagai dividen,” ujarnya. 

Ini upaya Asbanda pacu DPK

Penarikan undian nasional tabungan Simpeda periode I Tahun XXXIV 2023 berlangsung di Claro Hotel Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, (31/8)/Dok Asbanda

Meski mencetak kinerja positif, Arief mengingatkan seluruh BPD untuk tidak berpuas diri. Pasalnya, persaingan perbankan semakin ketat, terutama di era digital. Seluruh bank berlomba melayani nasabah melalui layanan keuangan digital.  

Terkait dengan tabungan Simpeda, Asbanda dan Bank Sumut juga menggelar penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Periode ke-2 Tahun XXXIV-2024 di Hotel Niagara Parapat, Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), Rabu, 24 April 2024. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot DPK BPD. 

Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi menjelaskn, undian Tabungan Simpeda Periode ke-2 Tahun XXXIV-2024 ini memiliki total hadiah mencapai Rp3 miliar. 

Untuk pemenang hadiah utama atau pertama senilai Rp500 juta dimenangkan oleh nasabah dari Bank Kalsel. Selain hadiah utama, undian Simpeda juga mengundi pemenang ke 2 untuk 4 pemenang dengan masing-masing sebesar Rp100 juta.  

Pemenang pertama untuk hadiah Rp100 juta diraih oleh nasabah Bank Sumut bernama Penawarta Sembiring dari cabang pembantu (capem) Tanjung Anom Bank Sumut. Kemudian, ada juga dari Bank Kalteng, Bank BPD Bali, dan Bank Jatim.  

Sementara, untuk penyelenggaraan Undian Tabungan Simpeda periode berikutnya yang akan menjadi tuan rumah adalah Bank Kalbar. Direncanakan, Undian Tabungan Simpeda tersebut berlangsung di Pontianak pada Agustus 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya