Naik 70%, Pengguna Paylater BCA Capai 89 ribu, Ada yang Macet?

Rasio kredit macet paylater BCA 0,47%.

Naik 70%, Pengguna Paylater BCA Capai 89 ribu, Ada yang Macet?
ilustrasi layanan paylater bca (dok. bca)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Skema pembayaran buy now pay later (BNPL) atau Paylater menjadi tren dan semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Kondisi itu tercermin dari terus naiknya pengguna fitur paylater di PT Bank Central Asia Tbk (BCA). 

Belum genap setahun, pengguna paylater BCA hingga kuartal I-2024 mencapai 89 ribu nasabah. "Terjadi pertumbuhan 70 persen, dari Desember 2023 yang hampir 52 ribu menjadi sekitar 89 ribu," kata Direktur BCA, Santoso di Jakarta, Senin sore (22/4). 

Dari jumlah peminjam tersebut tercatat nilai outstanding pinjaman mencapai Rp185 miliar di Maret 2024. Nilai itu naik 61 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023.

Rasio kredit macet paylater BCA 0,47%

Pengunjung BCA Expoversary 2023/Fortune Indonesia Suheriadi

Sementara itu, plafon pinjaman juga naik 51 persen menjadi Rp597 miliar di Maret 2024 jika dibandingkan dengan akhir 2023 yang hanya sebesar Rp395 miliar. 

Dengan tingginya pinjaman, lantas bagaimana dengan kualitas Kreditnya? Santoso menegaskan bahwa kualitas kredit paylater BCA berada di posisi yang sangat stabil dan sehat di 0,47 persen pada Maret 2024. 

"Artinya secara kualitas tetap prudent dan baik. Ini hanya untuk menunjukkan bahwa kita terus menjaganya karena kualitas dengan pertumbuhan customer dan portfolio," kata Santoso. 

Seperti diketahui, total kredit yang disalurkan BCA tumbuh 17,1 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya yang sebagian besar merupakan kartu kredit sebesar 22,6 persen (YoY) mencapai Rp17,1 triliun.  

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya