Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat adanya kenaikan pada produk buy now pay later (BNPL) miliknya meski belum genap setahun diluncurkan. Outstanding dari produk Paylater di BCA ini tembus Rp250 miliar di pertengahan tahun 2024.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, tren pengguna paylater di masyarakat masih terus menjamur. Hal ini terjadi lantaran masih banyak masyarakat yang membutuhkan barang namun belum memiliki uang atau tidak terhubung dengan akses keuangan/
"Mereka yang belum mempunyai atau memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Kartu Kredit, kami kasih kesempatan untuk membeli barang dengan membayar kemudian. Sebab itu disebut paylater," kata Jahja pada paparan kinerja, di Jakarta, Rabu (24/7).
Paylater bukan pesaing kartu kredit
Bankir kawakan ini juga beranggapan bahwa produk paylater bukan pesaing dari produk kartu kredit. Menurutnya, kedua layanan keuangan ini melengkapi kebutuhan masyarakat sesuai dengan tupoksi dan keinginan masing-masing individu.
Ia pun menyadari bahwa sebagai bank, BCA mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat. Hal itulah yang menjadi latar belakang BCA membuat produk paylater.
“Kita sebagai market yang ikut (sebagai pemain paylater), tentu tanggapan kita, ini merupakan salah satu sarana untuk memberikan kesempatan pada saat masyarakat membutuhkan belanja barang, tetapi mungkin kemampuan tunainya belum ada, jadi kita bantu pakai mekanisme paylater,” ucapnya.
Di sisi lain, untuk jumlah pengguna layanan Paylater BCA dari awal tahun hingga Mei 2024 (year to date (YtD) masih meningkat 108 persen atau mencapai 110 ribu nasabah Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan bahwa peningkatan ini menunjukkan antusiasme nasabah untuk menggunakan layanan tersebut.