OJK Ungkap Kebiasaan yang Bikin Gen Z Boros Keuangan

Fenomena FOMO hingga YOLO bersifat konsumtif.

OJK Ungkap Kebiasaan yang Bikin Gen Z Boros Keuangan
Shutterstock/Rawpixel.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  mengajak generasi muda khususnya bagi generasi zoomers (Gen Z) untuk terus memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara bijak sebagai bagian dari perencanaan keuangan ke depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bahkan mengungkapkan kebiasaan Gen Z yang bikin Boros dalam hal keuangan.

“Literasi keuangan yang baik dan inklusi keuangan yang bijak akan menjadikan generasi muda yang cerdas mengelola keuangan, terhindar dari kejahatan keuangan dan dapat menjadi agen literasi di tengah-tengah masyarakat,” kata Friderica melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (7/10).

Fenomena FOMO hingga YOLO bersifat konsumtif

Ilustrasi sekelompok anak muda sedang nonton bareng lewat smartphone (Shutterstock/imtmphoto)

Friderica mengatakan Gen Z juga dihadapkan dengan berbagai fenomena sosial seperti you only live once (YOLO), fear of missing out (FOMO) dan fear of other people opinion (FOPO) yang cenderung mengarahkan generasi muda ke pola hidup konsumtif dan bisa berdampak pada pengelolaan keuangan yang tidak bijaksana. 

Selain hal di atas, ada fenomena doom spending yang terjadi di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z. Doom spending berarti seseorang yang berbelanja cenderung impulsif tanpa mempertimbangkan penting atau tidaknya suatu barang.

Fenomena serupa yang marak adalah instant gratification yang merupakan perilaku untuk mendapatkan keinginan tanpa mencoba melakukan penundaan. Perilaku tersebut perlu diimbangi dengan perilaku delayed gratification yaitu menunda pemenuhan kesenangan saat ini untuk masa depan yang lebih baik.

“Generasi muda diimbau untuk lebih bijak untuk menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Kemampuan membedakan antara need and want juga harus dimiliki agar terhindar dari pola hidup konsumtif,” kata Friderica.

Gen Z dominasi 27,94% populasi Indonesia

Ilustrasi Pemuda Memaksimalkan Skill Digital/Dok Mekari

Menurutnya, literasi keuangan bagi Gen Z menjadi hal yang sangat penting mengingat jumlah generasi zoomers (Gen Z) yang mendominasi populasi Indonesia yaitu 27,94 persen dari total penduduk.

Untuk itu, OJK menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang lebih bertanggungjawab dan produktif.

Akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggung jawab dan produktif diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat untuk mengakses produk dan layanan sektor jasa keuangan. Akan tetapi, kemudahan ini diikuti oleh berbagai tantangan yaitu dengan meningkatnya kejahatan di sektor jasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

20 Pebisnis Masuk Fortune Indonesia Business Person of The Year 2024
GoPay Respons Menkominfo Disebut Fasilitasi Judi Online hingga Rp89 M
6 Pabrik Tekstil Tutup di Jawa Tengah, Badai PHK Ribuan Karyawan
15 AI Generatif Terpopuler 2024, Mana Terbanyak Digunakan?
Ketahui Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham
Pahami Apa Itu Saham LQ45 dan Daftar Terbaru di 2024