OJK Ungkap Rencana Merger Bank MNC & Bank Nobu Ini Skemanya

Kedua bank sudah siapkan tim merger.

OJK Ungkap Rencana Merger Bank MNC & Bank Nobu Ini Skemanya
Ilustrasi Layanan Cabang Bank Nobu/Dok Lippo Mall Kemang
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengungkapkan adanya rencana merger dari PT Bank MNC International Tbk (Bank MNC) dengan bank milik Grup Lippo, PT Nationalnobu Tbk (Bank Nobu). 

Dian bahkan menyatakan, keduanya telah mengajukan rencana merger sebelum tenggat waktu ketentuan pemenuhan modal inti Rp3 triliun di akhir tahun 2022. Hal tersebut sesuai dengan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.   

Dalam aturan tersebut tertulis, apabila ketentuan modal inti Rp3 triliun tidak terpenuhi, maka bank akan dipaksa untuk merger, self-liquidation atau likuidasi sukarela, hingga turun kasta menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Kedua bank sudah siapkan tim merger

Logo MNC Bank. (Situs MNC Bank Internasional)

Dian juga menyampaikan, keduanya telah sepakat membentuk tim percepatan merger sebagai upaya memenuhi ketentuan regulator. 

"Memang sekarang sedang dalam proses (merger), sudah ada tim mergernya sudah ada langkah langkah ke arah realisasi mergernya," kata Dian melalui konferensi video di Jakarta, Senin (27/2). 

Ia menilai, penggabungan dua entitas bank milik dua grup konglomerasi ini memiliki dampak positif terhadap kedua bank tersebut. Tentunya, diharapkan aksi korporasi ini dapat saling menguatkan bank dari segi permodalan. 

"Saya kira mereka dua-duanya punya ekosistem yang kuat dan cukup mendukung. Ini akan memperkuat kedua usaha ini. Kita tahu MNC dan Lippo ini dua group konglomerat yang sangat kuat," kata Dian. 

Keduanya belum penuhi modal Rp3 triliun di 2022

source_name

Bila menelaah pada laporan keuangan dari kedua bank tersebut, Bank MNC dan Bank Nobu terlihat belum memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun hingga akhir 2022. 

Hingga September 2022, modal inti Bank Nobu baru mencapai Rp 1,6 triliun. Meski demikian, bank milik group keluarga Riady ini terus berupaya memenuhi modal dengan rencana rights issue pada kuartal I 2023. Namun, dalam prospektusnya, Bank Nobu hanya berpotensi meraup dana sekitar Rp 403,6 miliar dan belum cukup untuk memenuhi ketentuan Rp3 triliun. 

Sementara itu, bank milik Hary Tanoesoedibjo ini baru memiliki modal inti sebesar Rp 2,07 triliun per September 2022. Bahkan, upaya penambahan modal telah dilakukan dengan melakukan rights issue pada Desember 2022. Namun demikian, rights issue Bank MNC tersebut hanya terserap Rp301 miliar dan belum bisa mengejar pemenuhan modal Rp3 triliun dari OJK.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya