Outstanding Pembiayaan UMKM di IKNB capai Rp160,68 triliun

Potensi nilai ekonomi digital RI diprediksi capai US$360 M.

Outstanding Pembiayaan UMKM di IKNB capai Rp160,68 triliun
UMKM kerajinan gelas kayu. (dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) kepada UMKM mencapai Rp160,68 triliun hingga Mei 2023. Pencapaian tersebut masih tumbuh 7,59 persen secara year to date (ytd).

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Bambang W. Budiawan menjelaskan, nilai tersebut berasal dari kontrak pembiayaan sebesar 3,47 juta atau tumbuh 34,53 persen (ytd). Meski demikian, pihaknya menilai penerapan digital di UMKM masih perlu ditingkatkan.

“Tenaga kerja UMKM baru sekitar 17,5 juta yang posisinya masuk ke ekosistem digital. Tentunya ini (potensinya) besar dan luas. Pemerintah sendiri pada tahun ini dengan Kementerian Koperasi dan UKM mentargetkan bisa naik mencapai 24 juta. Nanti kita akan lihat,” kata Bambang saat ditemui di Jakarta, Jumat (14/7).

Potensi nilai ekonomi digital RI diprediksi capai US$360 miliar

Ilustrasi ekonomi digital. (Pixabay/Geralt)

Untuk itu, OJK terus mendorong UMKM memanfaatkan fintech sebagai sumber pembiayaan. Apalagi, potensi ekonomi digital Indonesia masih sangat besar dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh sektor termasuk UMKM.

“Di tahun 2030 potensi nilai ekonomi digital ini akan tumbuh mencapai US$360 miliar, krna akselerasi ekonomi digital dengan berbagai inovasi pelaku usaha,” kata Bambang.

 Tak hanya itu, pihaknya memandang kontribusi e-commerce juga harus dijamah oleh UMKM agar dapat meningkatkan bisnis UMKM ke depan. Apalagi, kontribusi sektor e-commerce di Indonesia telah mencapai US$59 miliar atau stara dengan 80 persen ekonomi digital Indonesia. Bahkan, dalam dua tahun mendatang potensi di sektor tersebut akan terus tumbuh hingga berada di angka US$300 miliar.

Pembiayaan fintech tumbuh 28,11%

Ilustrasi fintech. Shutterstock/Alfa Photo

Di sisi lain, OJK mencatat kinerja fintech peer to peer (P2P) lending pada Mei 2023 masih mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 28,11 persen (yoy) atau turun tipis dibandingkan April 2023 sebesar 30,64 persen.

Tercatat, nilai pembiayaan fintech P2P lending tersebut mencapai Rp51,46 triliun. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) naik menjadi 3,36 persen dibandingkan dengan posisi April 2023 sebesar 2,82 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina