Pahami Cara Kerja Unit Link Sebelum Membelinya 

Anda harus memahami premi dasar dan premi investasi berkala.

Pahami Cara Kerja Unit Link Sebelum Membelinya 
Keluarga Asuransi. (ShutterStock/CorneliusKhrisnaTedjo)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Salah satu produk asuransi yang menjadi pilihan masyarakat adalah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi, yaitu unit link. Namun demikian, sebelum membeli produk tersebut, sebagai calon pemegang polis diharap bisa memahami cara kerja unit link. 

Produk asuransi unit link pada dasarnya adalah produk perlindungan jiwa yang memadukan proteksi sekaligus investasi. Pada asuransi unit link, manajer investasi akan mengelola alokasi investasi nasabah. 

Windy Riswantyo selakuHead of Marketing, Branding & Digital Astra Life menjelaskan, produk unit link sama halnya seperti produk reksadana. Mengingat, investasi pada unit link juga memiliki risiko serta tidak dapat dijamin hasilnya, karena tergantung pada kondisi ekonomi. 

"Asuransi unit link memiliki tujuan utama agar premi yang dibayarkan dapat tetap dan tidak naik seiring berjalannya waktu, karena kenaikan biaya asuransi dapat tertutupi dari nilai tunai investasi yang telah terbentuk," jelas Windy melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/3). 

Mengingat unit link adalah produk asuransi yang digabungkan dengan investasi, premi yang dibayarkan juga dialokasikan menjadi 2 bagian yakni premi dasar berkala dan premi investasi berkala.

Pahami premi dasar berkala

Premi dasar berkala yaitu premi yang dibayarkan terus agar polis aktif. Sebab, tujuan dari premi dasar berkala ini untuk meng-cover biaya asuransi yang mengalami kenaikan seiring bertambah besarnya risiko sesuai pertambahan umur nasabah. 

"Biaya asuransi ini ibaratnya kuota internet. Jika tidak diisi, makakuota akan habis dan jaringan internet tidak lagi bisa tersambung sehingga tidak bisa berselancar di internet," katanya. 

Jadi, untuk menjaga asuransi unit link tetap aktif, nasabah harus terus membayar premi dasar berkala. Jika nasabah berhenti bayar, maka nilai tunai yang terbentuk dari investasi nasabah yang akan dipakai untuk melanjutkan pembayaran asuransi. 

Pahami premi investasi berkala

Sementara itu, untuk premi Investasi berkala (Top Up) akan dialokasikan untuk membentuk nilai dana lewat Investasi. Dirinya mencontohkan, bila nasabah ingin agar nilai tunai dari investasi lebih besar dan cepat terbentuk, maka nasabah bisa melakukan Top Up pada premi investasi berkala. 

Penempatan investasi pada jenis-jenis instrumen investasi dalam unit link dinamakan fund. Di Astra Life sendiri, ada 11 macam fund yang bisa dipilih untuk diinvestasikan sesuai profil risiko nasabah, dan diberikan fasilitas switching dengan cara memindahkan investasi nasabah dari fund yang sudah dipilih ke fund yang lain. 

"Di Astra Life, nasabah juga akan dapat memaanfaatkan fasilitas untuk melakukan switching tanpa biaya sebanyak 4 kali dalam setahun, selebihnya akan dikenakan biaya sesuai ketentuan," jelas Windy. 

Premi asuransi jiwa capai Rp184,32 triliun di 2021

Sebagai informasi saja, pada laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), premi yang dihimpun dari industri asuransi jiwa mencapai Rp 184,32 triliun sepanjang tahun 2021. 

Realisasi ini tumbuh 7,21 persen (yoy) bila dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 171,93 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

Cara Memaksimalkan Diskon PLN 50% Token Listrik Semua Daya
8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya
10 Perusahaan Teknologi Terbesar Dunia, Apa Saja?
11 Brand Indonesia yang Sering Dikira dari Luar Negeri
Cara Pinjam Uang di DANA Premium, Alternatif Dana Cepat!
Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Sejarah, Ini Penyebabnya