Pahami Pengertian dari Istilah Cash Is The King

Ini dampak baik dan buruk kepemilikan uang tunai berlebih.

Pahami Pengertian dari  Istilah Cash Is The King
ilustrasi uang (unsplash.com/Jason Leung)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Istilah cash is king bisa kita artikan sebagai uang tunai adalah raja. Itu artinya, siapa saja yang mempunyai uang tunai dalam jumlah yang banyak adalah rajanya.

Mengutip dari Investopedia, ungkapan cash is the king sering digunakan saat harga di pasar sekuritas tinggi dan investor memutuskan untuk menyimpan uangnya ketika harga lebih murah. Patut diingat, cash is the king bukan berarti para investor menyimpan dolar AS dalam bentuk tunai saja, tetapi bisa dalam bentuk tabungan, atau instrumen investasi dalam bentuk dolar AS yang likuid.

Istilah ini juga bisa merujuk kepada neraca atau arus kas bisnis di mana banyak uang tunai biasanya merupakan tanda positif. Sedangkan arus kas yang kuat memungkinkan perusahaan lebih fleksibel dalam hal keputusan bisnis dan investasi potensial.

Selain itu, penggunaan istilah cash is the king juga bisa merujuk kepada bentuk pembayaran. Banyak bisnis yang hanya menerima uang tunai sebagai bentuk pembayaran, bukan kartu kredit atau cek. Oleh karena itu, muncul ungkapan cash is the king.

Ini manfaat utama dari uang tunai

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU

Nah, sebenarnya apa yang membuat uang tunai begitu penting? Berikut 4 hal yang menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki uang tunai.

1. Uang tunai tidak dapat diubah. 

Semua orang tentu bisa memanipulasi atau mengubah angka yang tertulis dalam laporan keuangan untuk mendapatkan opini tertentu. Uang tunai lebih nyata, tidak melulu harus berbentuk fisik dan bisa Anda pegang. Saldo yang tertulis pada buku rekening Anda adalah jumlah nyata dana yang Anda miliki, tanpa adanya manipulasi sedikitpun.

2. Uang tunai menentukan kemampuan perusahaan untuk bertahan

Bagi perusahaan baru, mereka harus benar-benar fokus untuk mengumpulkan sebanyak mungkin uang tunai. Ada 2 alasan mendasar untuk hal ini, pertama karena uang tunai adalah profitabilitas yang paling nyata. Kedua, keberlanjutan perusahaan sangat ditentukan oleh uang tunai yang dimiliki. 

Jika perusahaan bisa bertahan dalam waktu lama, maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya dan perusahaan memiliki kesempatan besar untuk semakin berkembang. Sebaliknya, jika kondisi uang tunai mengkhawatirkan, maka investor pun akan khawatir apakah perusahaan ini dapat bertahan atau tidak. 

3. Uang tunai menjadi fokus utama para investor

Semakin besar jumlah uang tunai yang bisa dihasilkan oleh perusahaan, maka semakin besar pula nilai yang akan ditanamkan oleh para investor. Itulah kesehatan keuangan sangat penting bagi perusahaan kecil atau bisnis baru, sehingga mereka bisa menggaet para investor dan mengembangkan bisnis ke skala yang lebih besar lagi.

4. Uang tunai menentukan valuasi bisnis atau usaha

Jika menggabungkan ketiga poin di atas, maka uang tunai sangat menentukan valuasi dari perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi nilai uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula valuasi perusahaan.

Dampak buruk terlalu banyak uang tunai

Warga memperlihatkan uang rupiah usai melakukan penukaran di loket layanan Bank Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (7/4)/ Antara Foto

Meski sangat likuid, uang tunai adalah aset yang paling sulit untuk berkembang. Jika dana perusahaan hanya dialokasikan di rekening tabungan, deposito, dan uang tunai, maka kekayaan perusahaan akan sulit berlipat ganda. Dengan demikian, memiliki terlalu banyak uang tunai juga bukan hal yang ideal. 

Boleh saja memiliki banyak uang tunai atau yang bisa dicairkan dengan segera, namun bukan berarti semua aset harus ditunaikan. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan, berapa jumlah uang tunai yang dimiliki dan berapa aset tidak bergerak yang harus dimiliki. Dengan demikian, harta perusahaan akan lebih seimbang.

Selain itu, terlalu banyak memiliki uang tunai memang tidak baik. Karena, nilai uang tunai justru akan menurun dalam beberapa tahun. Ingat, dalam suatu negara saja, terlalu banyak uang tunai yang beredar bisa menyebabkan inflasi. 

Itulah sedikit pembahasan tentang cash is king. Semoga bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024