Jakarta, FORTUNE - Federal Open Market Committee atau FOMC ialah rapat dewan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dalam memutuskan kebijakan ke depan. FOMC juga merupakan bagian dari The Fed atau Federal Reverse System yang merupakan bank sentral Amerika Serikat.
Tentu bagi kita seorang investor, seluruh kebijakan bank sentral baik dalam negeri dan The Fed menjadi poin utama dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Memang betul, FOMC hanya akan memutuskan kebijakan moneter di Amerika, namun hasilnya mempengaruhi ekonomi dan pasar saham global. Sebab, dalam pengambilan keputusan, FOMC juga mempertimbangkan perekomomian global.
Oleh karena itu, tak jarang para investor yang resah dan berspekulasi saat rapat FOMC sedang diselenggarakan, karena setiap keputusan akan mempengaruhi investasi yang dilakukannya.
Peran dan fungsi dari FOMC
Peran FOMC sendiri ialah mengurus kebijakan moneter AS, mulai dari suku bunga, stimulus moneter, jumlah uang yang beredar, program pembelian atau penjualan saham dan obligasi pemerintah, hingga mengatur masalah lapangan pekerjaan. Semua ini akan dibahas setiap rapat FOMC.
FOMC memiliki rapat rutin yang dilakukan sebanyak 8 kali dalam setahun dan jadwalnya akan diumumkan setiap awal tahun. Tetapi bisa juga dilakukan lebih banyak apabila terdapat kebutuhan mendesak. Rapat FOMC ini tidak dilaksanakan di depan umum dan hanya bisa disaksikan di situs web Federal Reverse atau The Fed.
Hasil keputusan-keputusan dari rapat FOMC bukan hanya akan mempengaruhi Amerika, tetapi namun juga kerap memberikan efek domino yang meluas ke seluruh dunia dan berbagai bank sentral di seluruh negara.
Hal tersebut terjadi lantaran mata uang US Dollar digunakan sebagai penentu nilai mata uang dunia dan sebagai acuan investor berinvestasi. Jadi, melemah dan menguatnya mata uang AS sangat mempengaruhi pergerakan pasar modal, dan tidak jarang banyak investor yang memprediksi saat rapat FOMC sedang dilaksanakan.
Ini pengaruh FOMC terhadap ekonomi dan pasar saham
Sebagai bagian dari The Fed, FOMC membuat kebijakan-kebijakan penting mengenai suku bunga dan kebijakan moneter di AS. Sehingga, hasil keputusan FOMC sangat berdampak besar pada langkah ekonomi di berbagai negara.
Sebagai contoh, bila hasil keputusan FOMC adalah hawkish atau melakukan langkah pengetatan sektor moneter melalui kenaikan suku bunga acuan,maka respon dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan pasar saham sangat besar. Sebab, saat FOMC menaikan suku bunga di AS secara otomatis banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di AS, dan pergerakan pasar saham pun mengalami bullish atau mengalami tren kenaikan. Pengaruhnya bagi perekonomian adalah semakin lancarnya perdagangan internasional.
Sedangkan, bila keputusan FOMC adalah dovish atau pelonggaran moneter dan suku bunga, maka nilai dolar AS melemah dampaknya pun pada pasar saham akan mengalami bearish atau mengalami penurunan. Juga, pergerakan perdagangan internasional pun akan melemah karena nilai dolar AS yang menurun.
Apabila investor dapat menduga hasil keputusan FOMC adalah dovish, maka terdapat kemungkinan jika nilai dolar AS tidak akan turun secara tajam. Penguatan bisa terjadi sebagai dampak dari profit taking.