Jakarta, FORTUNE - Grup keuangan asal Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PaninBank).
Kabar tersebut diungkap Bloomberg pada Rabu lalu (13/7). Tak sekedar mengambil alih, MUFG bahkan berniat untuk menggabungkan PaninBank dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Danamon) menjadi satu perusahaan besar.
"MUFG dapat mengusulkan penggabungan Panin Bank, sebagai pemberi pinjaman yang berbasis di Jakarta, dengan unit lokalnya Bank Danamon Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan," tulis Bloomberg dikutip di Jakarta, Jumat (15/7).
PaninBank mengaku belum menerima penjelasan pemegang saham
Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama PaninBank Herwidayatmo menjelaskan, pihaknya belum menerima penjelasan dari pemegang saham. Namun demikian, pihaknya mematuhi setiap keputusan dari pemegang saham.
"Penjualan saham PaninBank oleh para Pemegang saham PaninBank merupakan hak yang harus dihormati oleh Manajemen PaninBank," kata Herwidayatmo saat dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (14/7).
Sementara itu, berdasarkan surat keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen PaninBank memberikan penjelasan bahwa hingga saat ini Australia and New Zealand (ANZ ) Banking Group Limited sebagai Ultimate Shareholder PaninBank belum menyampaikan rencana tersebut kepada direksi perseroan.
Seperti diketahui, ANZ melalui Votraint No 1103 Pty Ltd. memiliki 38,82 persen saham di PaninBank. Sementara itu, sebanyak 46,04 persen saham lainnya digenggam oleh PT Panin Financial Tbk dan sisanya dimiliki oleh publik.
Bank Danamon akan patuhi keputusan pemegang saham
Sementara itu, ketika ditemui media, Wakil Direktur Utama Danamon Hafid Hadeli juga mengaku belum diberikan penjelasan oleh pemegang saham. Seperti diketahui, hingga Juni 2022, MUFG tercatat memiliki 92,47 persen saham dari Bank Danamon. Sementara sisanya sebesar 7,53 persen saham dimiliki publik.
"Dari kami tidak bisa banyak berkomentar, karena ini hak dari pemegang saham," kata Hafid di Jakarta, Kamis (14/7).
Dirinya juga enggan memberikan pernyataan terkait kabar bakal dilebur dengan PaninBank. Menurutnya semua keputusan kembali ke pemegang saham.
Pengamat: hasil merger berpotensi ciptakan bank terbesar ke-5 di Indonesia
Di sisi lain, Pengamat Perbankan sekaligus Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan berpandangan, bila merger PaninBank dan Danamon benar terwujud, maka hasil merger ini berpotensi menjadi bank terbesar ke 5 di Indonesia dari sisi aset menggeser posisi BTN.
"Menurut saya MUFG msh melihat pasar perbankan indonesia masih menarik dan dapat dikembangkan lagi terutama bila melihat stabilitas ekonomi indonesia," kata Trioksa kepada Fortune Indonesia, Jumat (15/7).
Berdasarkan laporan keuangan per Kuartal I-2022, PaninBank tercatat memiliki aset Rp205,8 triliun sedangkan Danamon memiliki aset Rp195,9 triliun.
Dalam arti lain, penggabungan akan menghasilkan total aset sekitar Rp401,7 triliun. Nilai tersebut menggeser posisi aset BTN senilai Rp367,51 triliun pada Kuartal I-2022.