Jakarta,FORTUNE- Skema pembayaran Buy Now Pay Later (BNPL) atau sering disebut dengan paylater bisa memperkuat daya beli masyarakat di tengah gejolak ekonomi dalam negeri. Apalagi, saat ini Pemerintah telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikhawatirkan bakal meningkatkan harga kebutuhan pokok.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda saat di temui pada acara diskusi terkait paylater di Jakarta, Selasa (20/9). Dirinya menyatakan, kondisi ekonomi yang dialami masyarakat tentu akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, khususnya pada pembayaran.
“Prinsip kerja paylater yang memungkinkan masyarakat membeli kebutuhan dengan membayar secara berkala dan proses persetujuan yang mudah, akan menjadi stimulus bagi daya beli masyarakat. Jika pola konsumsi masyarakat masih bisa terjaga, maka roda ekonomi pun akan tetap dapat bergerak,” kata Nainul.
Paylater dapat tingkatkan pendapatan penjual
Sementara itu, tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, Paylater juga memiliki peran untuk meningkatkan transaksi dan pendapatan bagi penjual atau pelaku ekonomi yang juga berpotensi terdampak akibat kondisi ekonomi.
“Integrasi e-commerce dan merchant dapat memberikan nilai tambah kepada merchant dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai transaksi pembelanjaan konsumennya hingga 3 kali lipat,” kata Nainul.
Selain itu, rata-rata jumlah pembelian atau average of basket size juga diprediksi akan naik lebih dari 2 kali lipat. Menurutnya, daya beli masyarakat juga bergantung terhadap inflasi. Dirinya menilai, setiap kenaikan inflasi bakal berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat.
“Inflasi ketika dia naik satu persen, itu bakal mengurangi konsumsi secara total 0,008 persen. Jadi kalau inflasi naik itu konsumsi bakal bekurang,” kata Nainul.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan dalam tren meningkat, pada Juli 2022 yang sudah menembus level 4,94 persen (yoy).
Dari sisi konsumen, paylater dapat tingkatkan inklusi keuangan
Dari sisi konsumen, lanjut Nainul, perkembangan paylater juga berpotensi meningkatkan inklusi keuangan bagi konsumen yang belum memiliki akses ke keuangan digital. Penggunaannya yang mudah juga menjadikan paylater sebagai metode pembayaran yang semakin diminati oleh konsumen untuk belanja.
Merujuk pada riset tahunan yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia, penggunaan paylater di e-commerce tercatat meningkat hingga 38 persen pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya yaitu 28 persen.