Paylater Bisa Memperkuat Daya Beli di Tengah Gejolak Ekonomi

Paylater juga dapat tingkatkan pendapatan penjual.

Paylater Bisa Memperkuat Daya Beli di Tengah Gejolak Ekonomi
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda saat Diskusi tentang Paylater di Jakarta (19/9)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- Skema pembayaran Buy Now Pay Later (BNPL) atau sering disebut dengan paylater bisa memperkuat daya beli masyarakat di tengah gejolak ekonomi dalam negeri. Apalagi, saat ini Pemerintah telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikhawatirkan bakal meningkatkan harga kebutuhan pokok.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda saat di temui pada acara diskusi terkait paylater di Jakarta, Selasa (20/9). Dirinya menyatakan, kondisi ekonomi yang dialami masyarakat tentu akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, khususnya pada pembayaran.

“Prinsip kerja paylater yang memungkinkan masyarakat membeli kebutuhan dengan membayar secara berkala dan proses persetujuan yang mudah, akan menjadi stimulus bagi daya beli masyarakat. Jika pola konsumsi masyarakat masih bisa terjaga, maka roda ekonomi pun akan tetap dapat bergerak,” kata Nainul.

Paylater dapat tingkatkan pendapatan penjual

ilustrasi reseller (unsplash.com/Clay Banks)

Sementara itu, tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, Paylater juga memiliki peran untuk meningkatkan transaksi dan pendapatan bagi penjual atau pelaku ekonomi yang juga berpotensi terdampak akibat kondisi ekonomi.

“Integrasi e-commerce dan merchant dapat memberikan nilai tambah kepada merchant dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai transaksi pembelanjaan konsumennya hingga 3 kali lipat,” kata Nainul.

Selain itu, rata-rata jumlah pembelian atau average of basket size juga diprediksi akan naik lebih dari 2 kali lipat. Menurutnya, daya beli masyarakat juga bergantung terhadap inflasi. Dirinya menilai, setiap kenaikan inflasi bakal berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat.

“Inflasi ketika dia naik satu persen, itu bakal mengurangi konsumsi secara total 0,008 persen. Jadi kalau inflasi naik itu konsumsi bakal bekurang,” kata Nainul.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan dalam tren meningkat, pada Juli 2022 yang sudah menembus level 4,94 persen (yoy).

Dari sisi konsumen, paylater dapat tingkatkan inklusi keuangan

Kredivo. (ShutterStock/farzand01)

Dari sisi konsumen, lanjut Nainul, perkembangan paylater juga berpotensi meningkatkan inklusi keuangan bagi konsumen yang belum memiliki akses ke keuangan digital. Penggunaannya yang mudah juga menjadikan paylater sebagai metode pembayaran yang semakin diminati oleh konsumen untuk belanja.

Merujuk pada riset tahunan yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia, penggunaan paylater di e-commerce tercatat meningkat hingga 38 persen pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya yaitu 28 persen.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

OJK Digeledah KPK, Juru Bicara Buka Suara
Daftar Saham Lo Kheng Hong, Sektor Keuangan hingga Energi!
Siapa Pemilik Sritex? Ini Profil dan Perusahaannya
Kinerja Smartfren Memburuk, Bosnya Ungkap Persaingan yang Makin Berat
Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T
Sritex Siap Ajukan Peninjauan Kembali (PK), Belum Menyerah