Jakarta, FORTUNE – Hingga akhir 2021, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) membukukan laba bersih senilai Rp1,13 triliun atau tumbuh 61,3 persen secara year on year (yoy) dibandingkan tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 701,59 miliar.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengungkapkan, perolehan laba tersebut ditopang oleh nilai pembiayaan baru (booking) yang mencapai sebesar Rp13,7 triliun atau mengalami kenaikan 79,8 persen (yoy)
"Rasio keuangan ini bergerak positif dan didukung dengan pencadangan yang hati-hati, meskipun kualitas aset terus membaik,” kata Sudjono melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/2).
Menurutnya, kenaikan booking yang cukup besar itu terjadi di kuartal IV 2021, seiring dengan pulihnya kondisi pandemi serta peningkatan aktivitas bisnis pada umumnya.
NPF BFI Finance turun jadi 1,25%
Di sisi lain, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) dari total piutang yang dikelola tercatat turun 47 bps (yoy) dari 1,72 persen menjadi 1,25 persen di akhir 2021.
“NPF coverage mencapai 4,6 kali dari rasio NPF bruto sebesar 1,25 persen sementara itu NPF neto kami sangat rendah, hanya di angka 0,23%,” tambah Sudjono.
Selain itu, Return on Assets (RoA) perusahaan berkode saham BFIN ini mencapai 9,6 persen dan Return on Equity (RoE) 16,2 persen.
Restrukturisasi BFIN terus melandai
Hal ini menurut Sudjono sejalan dengan nilai restrukturisasi piutang yang kurvanya terus menurun.
Dirinya mengungkapkan, 31 Desember 2021, outstanding piutang yang direstrukturisasi tercatat turun hingga sebesar 71,7 persen dari angka tertinggi di kuartal III 2020. Di mana 83,0 persen di antaranya telah kembali ke angsuran normal.
Menurutnya, piutang restrukturisasi yang tersisa ini ditargetkan dapat diselesaikan seluruhnya di tahun mendatang.
BFIN sambut positif kehadiran pemegang saham baru
Di awal tahun 2022, Perusahaan juga menyambut positif rencana pemegang saham utama BFI Finance, Trinugraha Capital, yang mengajukan Tender Offer Sukarela untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di BFI Finance.
Sudjana mengatakan, BFIN terus menjaga status Perusahaan sebagai
perusahaan terbuka. BFIN juga menyambut baik hadirnya Bravo Investments Ltd yang dikendalikan oleh Jerry Ng sebagai calon pemegang saham pengendali tidak langsung.