Jakarta, FORTUNE - Pembiayaan kendaraan listrik yang disalurkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) terus mengalami peningkatan setiap bulannya seiring dengan meningkatnya minat masyarakat. Bahkan, hingga kuartal III-2023, multifinance tersebut telah menyalurkan pembiayaan Rp123 miliar untuk kendaraan listrik.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa menjelaskan, pembiayaan tersebut masih didomonasi oleh kendaraan roda empat.
"Hingga sembilan bulan pertama 2023 itu telah menyalurkan Rp123 miliar dua pertiganya itu dicatat dari pembiayaan mobil listrik, dan satu pertiganya itu dari motor listrik," kata Gani saat ditemui di Jakarta, Rabu sore (1/11).
Ia menambahkan, nilai pembiayaan mobil listrik yang telah disalurkan sekitar Rp80 miliar sedangkan untuk motor listrik sekitar Rp40 miliar.
Lanjutkan program subsidi motor listrik
Di samping itu, Adira Finance terus melanjutkan program subsidi Rp2,5 juta untuk 1.000 unit motor listrik dalam setahun. Hal ini untuk mendukung program Pemerintah terkait kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Direktur SDM dan Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi menambahkan, pihaknya telah menggandeng 17 ribu dealer untuk menghadirkan subsidi tersebut. Bahkan, karena pencapaian subsidi tahun 2022 lalu belum tembus 1.000 unit, maka jumlah subsidi akan diakumulasikan di tahun 2023 ini.
"Pada tahun lalu, belum begitu ramai sehingga kita lanjutkan di tahun ini. Sehingga, tahun ini kita buka sebanyak 2.000 unit dan mendapat respon cukup positif hingga per bulan kemarin sudah hampir habis," jelas Gunadi.
Adira Finance bidik pertumbuhan pembiayaan baru 20%
Di sisi lain, Adira Finance menilai penjualan industri otomotif diperkirakan masih sesuai dengan target akhir tahun 2023. Gani bahkan optimis pembiayaan baru Adira Finance secara keseluruhan dapat tumbuh 20 persen di akhir tahun.
"Sehingga pada tahun 2023, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru dapat tumbuh sekitar 20 persen dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5 persen," kata Gani.
Ia menyebut, ekonomi Indonesia masih didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, kinerja ekspor yang kuat, dan sektor pariwisata yang solid.
Sebelumnya, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan motor nasional sekitar 5,8 juta unit hingga 6,0 juta unit. Sementara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memproyeksikan target penjualan mobil pada 2023 sekitar 1,05 juta unit.