Jakarta, FORTUNE – Pergerakan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diprediksi berada pada level 6,7 persen di tahun 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan Pengantar RAPBN 2024 dan penyerahan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (16/8).
Sementara itu, rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per Dolar AS pada 2024. Jokowi memastikan, anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) akan selalu antisipatif dan responsive dalam menghadapi potensi gejolak eksternal.
“Konstelasi global harus disikapi dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif, bukan yang biasabiasa saja. Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mentransformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan hari ini dan ke depan,” kata Jokowi.
BI catat yield SBN 10 tahun di 6,33%
Berdasarkan data stabilitas nilai tukar Bank Indonesia (BI), yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,31 persen pada Kamis (10/8) dan kembali naik di level 6,33 persen pada Jumat (11/8). Dengan kondisi tersebut, aliran modal asing telah keluar atau capital outflow dari Indonesia senilai Rp14,59 triliun pada periode 7 Agustus hingga 10 Agustus 2023.
Aliran modal tersebut berasal dari jual neto atau capital outflow senilai Rp16,04 triliun di pasar saham. Sedangkan untuk pasar SBN aliran modal asing masih masuk atau beli neto Rp1,45 triliun.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat 11 Agustus 2023.
Selain itu, tercatat nilai tukar rupiah pada Jumat (11/8) dibuka pada level (bid) Rp15.200 per dolar AS. Nilai tukar tersebut sedikit melemah bila dibandingkan dengan posisi penutupan hari Kamis (10/8) di level (bid) Rp15.180 per dolar AS.
