Pendapatan Premi Generali Indonesia Tumbuh 7,09%

Inflasi medis meningkat, Generali luncurkan MCI Pro.

Pendapatan Premi Generali Indonesia Tumbuh 7,09%
Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia saat Peluncuran MCI Pro/Fortuneidn Suheriadi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) mencatatkan pertumbuhan pendapatan Premi sebesar 7,09 persen secara year on year (yoy) di Februari 2024 menjadi Rp 709 miliar. 

Peningatan itu seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap asuransi. Meski demikian, Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia menyatakan bahwa peningkatan klaim di masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri untuk industri asuransi. 

Berdasarkan tren klaim Generali Indonesia sendiri, klaim penyakit kritis di tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 32.35 persen dari sisi jumlah kasus. Selain itu, peningkatan dari sisi nominal klaim juga mencapai 34.16 persen. Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke. 

 “Risiko penyakit kritis semakin besar baik di masa kini maupun masa depan dan masih berpotensi munculnya berbagai penyakit misterius baru. Untuk itu, perlu disadari bahwa perencanaan keuangan perlu disiapkan untuk mengantisipasi risiko finansial dari potensi penyakit yang menganggu sistem dan fungsi organ tubuh," kata Edy saat ditemui pada acara peluncuran MCI Pro di Jakarta, Kamis (21/3).

Inflasi medis meningkat, Generali luncurkan MCI Pro

Generali Bayarkan Klaim ke Salah satu nasabah/Dok Generali

Di sisi lain, Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) mencatat Inflasi Medis di Indonesia mencapai 13,6 persen pada 2023 atau meningkat dibanding 2022 yang hanya 12,3 persen. 

Dengan demikian, untuk lebih melindungi masyarakat, Generali Indonesia meluncurkan produk asuransi tambahan penyakit kritis, Multi-stage Critical Illness Protection atau MCI Pro. Produk asuransi tambahan ini merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan penyakit kritis dan perlindungan terhadap beragam gangguan penyakit kritis hingga usia 85 tahun, 

Penyakit kritis di Indonesia sendiri terus meningkat. Data terbaru mengungkapkan 8 (delapan) penyakit yang paling menghabiskan biaya hingga puluhan triliun masuk dalam kategori penyakit kritis yakni jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia, dan sirosis hati. 

Di sisi lain, secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis dimana sebanyak 6.172 jenis merupakan penyakit langka. 

Untuk itu, praktisi dan edukator kesehatan Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K) mengingatkan betapa pentingnya asuransi. “Perkembangan globalisasi, urbanisasi dan perubahan lingkungan, telah memberikan perubahan dengan munculnya penyakit-penyakit infeksi baru (new emerging infectious diseases). Penyakit-penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebar cepat di masyarakat," kata Vito.  

Perlindungan asuransi tambahan MCI Pro melindungi tujuh sistem organ tubuh yakni sistem kardiovaskular dan fungsi jantung, sistem dan fungsi hati, sistem dan fungsi ginjal, sistem pernapasan dan fungsi paru, sistem pencernaan, sistem sensorik, serta sistem syaraf dan fungsi neuromoskular. Selain itu, produk ini juga melindungi penyakit kanker, stroke, serangan jantung, terminal ilness dan komplikasi diabetes.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya