Jakarta, FORTUNE - BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran peserta hingga 31 Desember 2021 mencapai Rp143,3 triliun. Penerimaan iuran tersebut meningkat bila dibandingkan dengan penerimaan pada 2020 yang sebesar Rp139,8 triliun.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyatakan capaian tersebut masih lebih besar dari yang ditargetkan.
"Tentunya berbagai capaian di tengah pandemi Covid-19 ini tidak didapat tanpa kerja keras. BPJS Kesehatan terus membuat gebrakan baru dengan memperhatikan kepada publik," kata Ghufron saat konferensi pers di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, Selasa (5/7).
86% penduduk Indonesia telah menjadi peserta JKN
Dari aspek kepesertaan, hingga Januari 2022 jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86 persen dari total penduduk Indonesia.
Seiring dengan jumlah pertumbuhan kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan juga memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan. Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.810 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (rumah sakit).
Aset Dana Jaminan Sosial capai Rp38,7 triliun
Dengan keseluruhan capaian tersebut, kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) pada 2021 telah dinyatakan positif. Hal tersebut dibuktikan dari aset neto yang yang dimiliki hingga 2021 yang sebesar Rp38,7 triliun. Kondisi tersebut membaik bila dibandingkan dengan catatan 2020 yang sempat defisit pada Rp5,69 triliun.
Posisi aset neto ini, lanjut Ghufron, masuk dalam kategori sehat dan mampu dengan memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan.
"Dengan capaian tersebut, BPJS Kesehatan juga senantiasa berupaya untuk menciptakan inovasi, khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan," ujar Ghufron.