Penjualan Eceran Febuari 2022 Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya

Ramadan diprediksi bakal tingkatkan ekspektasi harga eceran.

Penjualan Eceran Febuari 2022 Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya
Pengunjung melihat produk kreatif saat acara Sekati Ing Mall 2021 di Mal Malioboro, Jumat (15/10/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Survei Penjualan Eceran Februari 2022 di level 202,8 atau tumbuh 14,5 persen (yoy), meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 15,2 persen (yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono, menjelaskan perlambatan terjadi pada beberapa jenis kelompok. Seperti kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor. Bahkan, secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan masih terkontraksi 3,2 persen secara bulanan. 

"Hal ini sejalan dengan turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas, dan kondisi cuaca yang kurang mendukung," kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/3). 

Penjualan eceran terkontraksi 3,1% pada Januari 2022

Pada periode sebelumya, Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 tercatat 209,6, atau tumbuh 15,2 persen secara tahunan, masih meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,8 persen (yoy). 

Meski demikian, secara bulanan penjualan eceran terkontraksi 3,1 persen (mtm) sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pasca perayaan Hari Besar Keagamaan Natal dan Tahun Baru. 

"Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, dengan penurunan terdalam pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok peralatan informasi dan komunikasi," jelas Erwin. 

Bulan Ramadan diprediksi bakal tingkatkan ekspektasi harga

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2022 diperkirakan mencapai 139,1, atau lebih tinggi dari 129,2 pada bulan sebelumnya didorong oleh tingginya permintaan selama Ramadan. 

Selain itu, IEH pada Juli 2022 juga diperkirakan menjadi 129,8, lebih rendah dari 132,0 ditunjang oleh distribusi barang yang lancar serta pasokan barang dan jasa yang memadai. 

Inflasi diprediksi akan meningkat pada April 2022

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada April 2022 akan meningkat. Meski demikian, inflasi diperkirakan bakal menurun pada Juli 2022. 

Sebelumnya, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada minggu I Maret 2022, perkembangan harga pada Minggu I Maret 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,32 persen (mtm).  

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 0,88 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,31 persen (yoy).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina