Jakarta,FORTUNE - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rencana untuk melakukan penambahan modal melalui Rights Issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar.
President Director Amar Bank Vishal Tulsian menyatakan, dana hasil rights issue akan digunakan untuk menambah modal inti minimum perseroan sebagai Bank BUKU II.
“Amar Bank sangat mendukung kebijakan OJK untuk memperkuat arsitektur perbankan di dalam negeri melalui mekanisme penambahan modal inti minimum," kata Vishal melalui keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (13/11).
Dirinya menambahkan, hal ini juga akan menjadi landasan yang baik bagi industri perbankan dalam negeri untuk memperkuat sistem keuangan nasional.
Modal inti Amar Bank baru capai Rp1 triliun
Berdasarkan laporan keuangan Bank Amar hingga Juni 2021 tercatat baru memiliki modal inti senilai Rp1 triliun. "Seperti sebelum-sebelumnya, kami selalu memenuhi persyaratan OJK, dan dengan Rights Issue ini, kami akan terus menambah modal dan menghadirkan inovasi yang memberdayakan kehidupan masyarakat,” ungkap Vishal.
Sedangkan sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) No. 12/2020, mewajibkan Bank BUKU II untuk menambah modal inti minimum hingga Rp2 triliun pada bulan Desember 2021 serta Rp3 triliun pada bulan Desember 2022.
Penyaluran pinjaman Amar Bank tumbuh 8,1%
Di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial yang diberlakukan pada tahun 2021, Amar Bank tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan mengumpulkan dana dari masyarakat.
Amar Bank tercatat membukukan total pinjaman sebesar Rp 1,85 triliun per Juni 2021, meningkat sebanyak 8,1 persen secara year to date.
Dengan tenor pinjaman yang menarik, produk pinjaman digital Tunaiku terus menyalurkan pinjaman sebesar Rp 847 miliar hingga bulan Juni 2021 (YTD).
CASA Amar Bank capai Rp155 miliar
Sepanjang paruh pertama tahun 2021, Amar Bank mempertahankan jumlah dana pihak ketiga (DPK). Di mana CASA (Current Account and Saving Account) yang terdiri dari giro dan tabungan tercatat sebesar Rp155 miliar, meningkat 94,7 persen secara year to date (ytd).
Sedangkan Liquidity Coverage Ratio tercatat sebesar 1,87 persen. Sedangkan untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 33,06 persen lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan pada Juni 2021 yang sebesar 24,30 persen. Amar Bank juga masih membukukan laba positif sebesar Rp3,61 miliar hingga Juni 2021.