Jakarta, FORTUNE - Survei Bank Indonesia (BI) mengenai permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan mengindikasikan adanya perlambatan untuk kredit baru perbankan.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada April 2023 terindikasi tumbuh melambat yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 68,9 persen, tumbuh melambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 94,6 persen.
"Faktor utama yang memengaruhi perlambatan kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah seperti prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (23/5).
Kredit multiguna dominasi permintaan rumah tangga
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi melambat pada April 2023. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan sebesar 10 persen dari total responden, menurun dibandingkan dengan 11,1 persen pada Maret 2023.
"Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan," kata Erwin.
Lebih rinci, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada April 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 41,9 persen, menurun dibandingkan 43,4 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, alternatif sumber pembiayaan lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga, yaitu koperasi, leasing, dan teman, dengan pangsa masing-masing sebesar 20,1 persen, 15,6 persen, dan 7,8 persen.
Penyaluran kredit di kuartal II-2023 diprediksi masih meningkat
Sementara itu, untuk keseluruhan kuartal II-2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023.
Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru kuartal II-2023 hasil survei periode April 2023 yang bernilai positif sebesar 97,5 persen, meningkat dari 55,9 persen pada kuartal I-2023.
“Peningkatan penyaluran kredit baru terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah yang melambat dibanding,” pungkas Erwin.