Jakarta, FORTUNE - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) siap memperkuat permodalan pada tahun 2025 mendatang melalui sejumlah strategi.
Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Bank, Helmi A Hidayat menjelaskan, salah satu target bisnis dari perseroan ialah penguatan permodalan (CAR) dari posisi 13.08 persen per September 2024 menjadi di atas 14 persen di tahun 2025.
"Upaya yang akan dilakukan melalui pertumbuhan laba, penguatan investor, serta aksi korporasi penambahan dana setoran modal dan Right Issue," kata Helmi saat Public Expose di Jakarta, Rabu (11/12).
Helmi optimis aksi right issue dari J Trust Bank bisa terlaksana di akhir semestee I-2025. Sementara itu, Planning & Performance Div Head J Trust Bank, Rudyanto Gunawan mengatakan, selain memperkuat modal, aksi right issue akan dilakukan untuk memenuhi kewajiban free float.
Adapun, saat ini komposisi saham JTrust yang dimiliki publik tercatat sebesar 5,23 persen atau masih berada di bawah kewajiban free float sebesar 7,5 persen yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ini strategi bisnis kredit J Trust Bank
Direktur Bisnis J Trust Bank, Widjaja Hendra juga menambahkan, Perseroan juga terus berkonsentrasi melakukan ekspansi bisnis penyaluran kredit melalui segmen commercial, corporate, dan retail
"Tentunya diselaraskan dengan kebijakan perekonomian di tahun pemerintahan baru ini. Kami bersemangat untuk mendukung dan melayani para pemangku kepentingan di sektor pertanian, manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan," kata Hendra.
Tak hanya itu, J Trus Bank juga mulai masuk ke komunitas komunitas untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Strategi peningkatan DPK dilakukan dengan menggaet komunitas hingga menjadi pendukung dari Tim Sepak Bola Persija.
J Trust Bank masih bukukan laba Rp161,22 miliar
Seperti diketahui, J Trust Bank masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 161,22 miliar hingga kuartal III tahun 2024. "Dengan performa keuangan yang kuat seperti saat ini kami percaya diri mampu menutup tahun ini dengan positif," kata Helmi.
Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 28,13 triliun atau tumbuh 19,22 persen (yoy).
Sementara itu, kinerj DPK juga terlihat meningkat menjadi Rp 34,18 triliun atau naik sebesar 14,95 persen (yoy) pada posisi kuartal III 2024. Dengan kombinasi pertumbuhan ini pada akhirnya membuat Loan to Funding Ratio (LFR) Perseroan meningkat menjadi 82,32 persen pada kuartal III 2024.