Potensi Transaksi Online Indonesia Bisa Tembus Rp2.094 triliun di 2025

Nilai transaksi online Indonesia tertinggi di Asia Tenggara.

Potensi Transaksi Online Indonesia Bisa Tembus Rp2.094 triliun di 2025
Ilustrasi pembayaran digital. (ShutterStock/PopTika)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia masih sangat tinggi dalam beberapa tahun mendatang. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana bahkan menyatakan, ekonomi dan keuangan digital Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Bahkan Heru menyebut nilai transaksi online atau gross merchandise value (GMV) di Indonesia bisa tembus US$146 miliar atau setara Rp2.094 triliun di 2025. 

"Akumulasi nilai transaksi daring atau gross merchandise value online selama 2021 mencapai US$70 miliar (setara Rp1.003 triliun), tertinggi di Asia Tenggara," kata Heru dalam Launching Roadmap Pengembangan Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2021-2025 secara virtual di Jakarta, Selasa (30/11).

Nilai transaksi online Indonesia tertinggi di Asia Tenggara

Tercatat, nilai GMV atau transaksi online Indonesia yang mencapai US$70 miliar terlihat lebih tinggi dari beberapa negara di Asia Tenggara. 

Sebut saja nilai transaksi online Malaysia yang hanya sebesar US$21 miliar di 2021, Filipina US$40 miliar. Sedangkan Singapura US$27 miliar, Thailand senilai US$56 miliar sedangkan nilai transaksi online Vietnam 57 miliar dolar AS. 

E-commerce sokong keuangan digital RI

Heru juga menambahkan, transaksi e-commerce menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia hingga Agustus 2021 tercatat senilai US$53 miliar atau setara dengan Rp760 triliun. Nilai tersebut juga tumbuh sebesar 52 persen jika dibandingkan dengan 2020 yang hanya senilai US$35 miliar Rp501 triliun.

Dirinya juga menyebut, makin banyaknya merchant atau penjual yang menerapkan digital akan meningkatan inklusi keuangan nasional.

93% pengguna internet mencari produk dan jasa secara online

Heru juga mengungkapkan, berdasarkan laporan aktivitas E-commerce Indonesia pada Januari 2021 mencatat sebanyak 93 persen pengguna internet mencari produk atau jasa secara online. 

Kemudian, sebanyak 97,1 persen pengguna internet membeli satu produk secara daring, serta 79,1 persen pengguna internet membeli produk melalui telepon genggam. 

Sedangkan sebanyak 97,3 persen pengguna internet di Indonesia telah mengunjungi laman resmi e-commerce untuk mencari kebutuhan sehari-hari.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers