PPNBM Dorong Pembiayaan Baru Adira Finance Hingga Tumbuh 21%

Adira Finance mampu bukukan laba Rp661 miliar.

PPNBM Dorong Pembiayaan Baru Adira Finance Hingga Tumbuh 21%
Ilustrasi Adira Finance/ Shutterstock Cahyadi Sugi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) terbukti sanggup menggairahkan industri otomotif nasional. Regulasi tersebut menjadi pendorong kinerja multifinance Adira Finance hingga semester I-2022.

Kenyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Adira Finance, I Dewa Made Susila, saat konferensi pers paparan kinerja Adira Finance secara virtual, Jumat (29/7). Sejalan dengan pencapaian kinerja industri otomotif, Adira Finance juga mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp14,3 triliun atau meningkat 21 persen secara year-on-year (yoy).

“Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 38 persen (yoy) dan 3 persen (yoy) di semester I-2022. Sehingga pangsa pasar kami di segmen sepeda motor baru mengalami kenaikan sebesar 30 bps menjadi 9,2 persen,” ujar Made.

Di sisi lain, Made melihat penjualan ritel mobil baru secara domestik berhasil tumbuh signifikan sebesar 21 persen yoy menjadi 465 ribu unit. Kenaikan ini juga didorong membaiknya daya beli masyarakat di tengah momentum Ramadan walaupun masih terjadi kesulitan stok karena kelangkaan mikrocip.

Mampu bukukan laba Rp661 miliar

Dalam enam bulan pertama 2022, Adira Finance juga mampu membukukan laba bersih senilai Rp661 miliar atau meningkat 40 persen (yoy).

Made menambahkan raihan laba didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 2 persen (yoy) menjadi Rp4,5 triliun, sementara beban bunga turun sekitar 6 persen (yoy) menjadi Rp1,6 triliun sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.

Sehingga, pendapatan bunga bersihnya meningkat sebesar 7 persen (yoy) menjadi Rp2,9 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 12,3 persen (yoy) menjadi 14,4 persen dalam enam bulan pertama 2022.

NPL mampu ditekan menjadi 2%

Per Juni 2022, rasio gross Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasi menjadi 2,0 persen, atau membaik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 3,2 persen. Made menyatakan, hal tersebut didukung oleh aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga berpengaruh pada kapasitas pembayaran konsumen

Dari sisi pendanaan, perusahaan juga terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induk Bank Danamon. Selain itu, Adira Finance juga memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

Per Juni 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal perusahaan pada Juni 2022 turun 17 persen (yoy) menjadi Rp11,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi. Masing-masing memberikan kontribusi 34 persen berbanding 66 persen.

“Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,2 kali dari sebelumnya, 1,7 kali di enam bulan pertama 2022, sehingga perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya,” ujar Made.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024