RUPST Bank Neo Commerce Angkat Aditya Windarwo jadi Pjs Dirut

Setujui penggunaan dana PUT V dan VI untuk ekspansi kredit.

RUPST Bank Neo Commerce Angkat Aditya Windarwo jadi Pjs Dirut
RUPST Bank Neo Commerce/Dok BNC
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

Dalam rapat tersebut diputuskan sejumlah agenda antara lain mengesahkan pengunduran Diri Tjandra Gunawan, dan mengangkat Aditya Windarwo sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama BNC serta merangkap Direktur Bisnis BNC. Hal ini dilakukan guna memastikan operasional perbankan berjalan baik dan lancar dalam masa transisi. 

"Salah satu fokus utama BNC di semester kedua adalah melayani segmen UMKM melalui produk Neo Bisnis yang baru kami luncurkan beberapa waktu lalu, dan memberikan layanan Reksa Dana sebagai pelengkap instrumen investasi di aplikasi neobank," kata Aditya melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/7). 

Setujui penggunaan dana PUT V dan VI

Ilustrasi Neobank (dok.bankneocommerce.co.id)

Selain itu, RUPST juga menyetujui pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2022. 

Serta disetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2023, dan penetapan remunerasi untuk Direksi Perseoran dan Dewan Komisaris Perseroan.  

Dalam RUPST tersebut, Direksi Perseroan juga melaporkan pertanggungjawabannya atas realisasi penggunaan dana Right Issue hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dan VI Perseroan per 31 Desember 2022. 

Pertama, untuk hasil bersih dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) V sebesar Rp2,5 triliun telah digunakan sebesar Rp2,1 triliun untuk Penyaluran Kredit, Kegiatan operasional Perbankan, Pengembangan teknologi informasi dan juga untuk memperkuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Tercatat, dana PUT V yang masih tersisa adalah sebesar Rp442,1 miliar.  

Kedua, hasil bersih dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI, sebesar Rp1,7 triliun, rencananya akan digunakan untuk Penyaluran Kredit, Kegiatan operasional Perbankan dan Pengembangan teknologi informasi. Dana hasil PUT VI ini per 31 Desember 2022 belum digunakan oleh Perseroan. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi