Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) OCBC pada (18/3) memutuskan untuk membagikan Dividen tunai senilai Rp1,65 triliun pada tahun buku 2023. Nilai itu setara 40,4 persen dari perolehan laba bersih untuk tahun buku 2023, yang mencapai Rp4,1 triliun.
Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja menjelaskan secara rinci, untuk pembagian dividen per lembar saham mencapai Rp72 per lembar saham. “Di tahun 2023, OCBC tetap resilien dengan kinerja yang terjaga baik dan berkelanjutan,” kata Parwati di OCBC Tower Jakarta, Senin (18/3).
Sementara itu, Perseroan juga menetapkan Rp100 juta untuk cadangan umum, sedangkan sisanya akan digunakan untuk laba ditahan. Perseroan juga melakukan pembelian kembali saham Perseroan (Share Buyback) maksimum 402.000 saham dan pengalihan saham hasil buyback untuk pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK serta perundang-undangan yang berlaku.
Ini fokus bisnis pasca akuisisi Commonwealth Bank
Dalam rapat tersebut juga disepakati pengambilalihan saham pada PT Bank Commonwealth (Commonwealth Bank) oleh Perseroan. Parwati bahkan menyatakan, proses akuisisi dari bank itu ditargetkan bakal rampung di kuartal II-2024. Setelah diakuisisi, lanjut Parwati, bisnis bank asal Australia ini akan digabungkan atau dimerger dengan bisnis OCBC.
“Akuisisi ini memang kami melihatnya sebagai suatu upaya kami berkesinambungan jangka panjang, terutama di bidang retaill dan UMKM ini. KArena akusisi ini rencana penggabungan, proses akuisisi masih di tahap awal. Berharap sinergi di bidang retail dan UMKM. Sinergi berbagai kapabilitas juga,” jelas Parawati.
Tak hanya itu, rapat juga menyetujui untuk menyetujui pengunduran diri Emilya Tjahjadi sebagai Direktur. Namu, RUPST juga sepajak untuk mengangkat kembali Wong Pik Kuen Helen sebagai Komisaris dan Martin Widjaja sebagai direktur.