Jakarta, FORTUNE - PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PaninBank) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp2,51 triliun pada kuartal III-2022. Pencapaian tersebut meningkat 9,3 persen secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,29 triliun. Kondisi tersebut menjadi katalis positif ditengah isu akusisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) beberapa waktu lalu.
Presiden Direktur PaninBank Herwidayatmo menjelaskan, peningkatan laba terutama didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 7,56 triliun, atau naik 4,6 persen. Hal itu juga sejalan dengan meningkatnya Net Interest Margin (NIM) yang kini mencapai 5,59 persen.
"Pendapatan Operasional Lainnya tercatat sebesar Rp1,7 triliun, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun, hal itu karena penurunan pendapatan transaksi surat-surat berharga ditengah kecenderungan peningkatan suku bunga pasar," jelas Herwidayatmo melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (31/10).
Ditopang KPR, kredit PaninBank naik 4,48%
Sementara itu, total outstanding kredit yang diberikan hingga kuartal III-2022 mencapai Rp130,6 triliun, naik 4,48 persen dibanding periode yang sama 2021. Dirinya menyebut, pertumbuhan kredit tersebut didukung segmen KPR yang kenaikannya mencapi 18,3 persen, serta segmen Komersial yang juga tumbuh.
Dengan pertumbuhan tersebut, lanjut Herwidyatmo, porsi kredit Ritel dan Komersial kini mencapai 55 persen dari total kredit, dan sisanya segmen Korporasi.
Pihaknya juga terus berupaya mempertahankan kualitas kredit yang diberikan dengan Non-Performing Loan (NPL) di level yang aman. NPL gross naik tipis, yaitu menjadi 3,53 persen. Bila dibandingkan dengan September 2021 sebesar 3,52 peesen. Sedangkan NPL net juga naik tipis menjadi 0,88 persen, dibandingkan posisi September 2021 sebesar 0,81 persen.
"PaninBank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, dan pertumbuhan kredit lancar," jelasnya.
DPK PaninBank naik tipis tak sampai 1%
Dirinya menyebut, posisi likuiditas Bank masih terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan tabungan yang naik 6 persen. Sedangkan secara keseluruhan, Dana Pihak Ketiga (DPK) PaninBank mencapai Rp135,3 triliun hingga kuartal III-2022. Posisi tersebut naik tipis 0,37 persen (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun 2021 di angka Rp134,8 triliun.
'Ini menunjukkan bahwa PaninBank terus mendorong peningkatan CASA yang kini telah mencapai 46,8 persen," katanya.
Sementara itu, Rasio likuiditas Loan-to-Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 92,17 persen di bulan September 2022. Dirinya menambahkan, dari sisi permodalan juga terus ditingkatkan dan telah mencapai Rp 46,19 triliun dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 28,30 persen.