Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) percaya diri dapat membalikan kondisi keuangan dari rugi menjadi laba pada 2024 mendatang. Target tersebut dilontarkan setelah target pada tahun 2023 meleset, yang mana BNC sempat membidik laba di 2023 namun nyatanya tak terwujud.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Pjs. Direktur Utama & Direktur Bisnis BNC, Aditya Wahyu Windarwo saat Public Expose di Jakarta (19/12). Ia bahkan optimis dapat meningkatkan laba hingga double digit.
“Kami percaya bahwa paling tidak secara (laba) double digit itu kita sudah bisa membukukan minimal di tahun depan, untuk net profit secara full year,” ujar Aditya.
Ini segmen bisnis yang akan dipacu BNC
Untuk mewujudkan target tersebut, BNC ‘kejar setoran’ dengan menggenjot sejumlah segmen baru seperti komersial dan SME yang dimasukan dalam strategi bisnis. Seperti diketahui, sebelumnya BNC cukup fokus menggarap segmen individu dan ritel.
“Kami membuat suatu terobosan baru engagement baru dengan ekosistem baru, misalnya suatu perusahaan korporasi kita kasih loan facility, tetapi kami melihat hubungan bisnis itu tidak hanya bank sebagai lender dan debitur sebagai borrower tapi kami melihat secara holistik apakah ada cross selling dari potensi bisnis lain yang bisa kita lakukan,” jelas Aditya.
Seperti diketahui, BNC masih menderita kerugian Rp566 miliar hingga kuartal III-2023 meski membaik dibandingkan rugi periode yang sama tahun lalu senilai Rp601 miliar. Di sisi lain, BNC mampu menyalurkan kredit senilai Rp10,96 triliun, tumbuh 22,73 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,93 triliun.