Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi

Stanchart turunkan perkiraan PDB RI jadi 5,1% di 2024.

Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi
enteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Kamis (7/3/2022) di Kementerian Keuangan. (Doc: Biro KLI Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Standard Chartered Bank (Stanchart) memandang, kemenangan telak Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres tidak serta merta langsung meningkatkan investasi dalam negeri dalam waktu dekat. Sebab, para investor masih akan menunggu sejumlah agenda lanjutan seperti pembentukan kabinet. Meski demikian, tak dipungkiri selesainya Pemilu telah menghilangkan ketidakpastian politik dalam negeri. 

“Transisi pemerintahan, termasuk pembentukan kabinet, mungkin belum selesai hingga akhir tahun 2024; sementara pemilihan pemerintah daerah akan diadakan pada bulan November,” kata Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/4).

Stanchart turunkan perkiraan PDB RI jadi 5,1% di 2024

Standard Chartered. Shutterstock/MOZCO Mateusz Szymanski

Di sisi lain, Standard Chartered juga menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia di tahun 2024 menjadi 5,1 persen dari sebelumnya 5,2 persen. 

Aldian menyebut, inflasi pangan yang tinggi akan membayangi pertumbuhan ekonomi. Sebab, inflasi dapat mengurangi belanja konsumen, terutama di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah. 

“Meskipun demikian, pihaknya optimis perekonomian Indonesia masih berada dalam siklus ekspansi, sebagaimana tercermin dalam pertumbuhan kredit yang kuat,” katanya. 

Sementara itu, pihaknya juga memperkirakan pertumbuhan PDB global tahun ini sebesar 3,1 persen atau tidak berubah dari tahun 2023. Standard Chartered juga memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,2 persen pada tahun 2025, yang merupakan peningkatan dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,1 persen.

Menurut laporan Global Focus Economic Outlook Q2-2024 yang dikeluarkan Standard Chartered  belum lama ini, yang mencakup prospek 58 negara di dunia, Asia akan tetap menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan perekonomian global.

Sementara itu, Afrika dan Kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, Afghanistan dan Pakistan (MENAP) diperkirakan akan tumbuh lebih cepat pada tahun 2024 dibandingkan pada tahun 2023. Namun demikian, pemilihan umum di sejumlah negara pada tahun ini mungkin akan mempengaruhi aktivitas investasi untuk sementara waktu. Sedangkan, keputusan mengenai waktu dan kecepatan penurunan suku bunga akan tetap menjadi tantangan mengingat masih adanya kekhawatiran terhadap inflasi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024