Jakarta, FORTUNE - Startup Agritech, Greens mengembangkan teknik pertanian secara berkelanjutan (sustainable farming). Melalui produk Greens Pod Intelligent Farming, pihaknya dapat mengembangkan hasil panen 120 kali lebih banyak dan secara bersamaan melestarikan sumber daya dengan pengurangan penggunaan air dan lahan sebesar 95 persen.
Co-Founder & Chief Business Officer Greens, Erwin Gunawan menjelaskan, salah satu inovasi dari Greens adalah membangun teknologi Controlled Environment Agriculture (CEA) dan memiliki inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (Greens pod).
“Inovasi ini mampu menciptakan sistem penanaman dalam ruangan yang terintegrasi dengan Blockchain, artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT),” kata Erwin saat ditemui di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (13/3).
Dengan dukungan teknologi, Greens juga berhasil memotong hingga 50 persen waktu panen. Contohnya, stroberi biasanya dalam waktu 12 bulan baru berbuah, sedangkan di GREENS hanya dalam waktu 4,5 bulan sudah berbuah.
Teknologi diterapkan untuk atur suhu hingga kelembaban udara
Ia menyebut, teknologi buatan Greens pod memiliki kelebihan lain yaitu dapat mengatur suhu, air, cahaya, kelembaban udara, nutrisi, hingga CO2 secara otomatis. Kelebihan itu dapat memberikan jaminan kebersihan, menjaga kualitas nutrisi, hingga memberikan jaminan rasa yang lebih dari segar (fresh) karena sayur-sayuran disajikan dalam keadaan masih hidup.
“Saat ini, sudah ada 20-25 jenis tanaman. Untuk sayurannya, Greens tidak menanam apa yang sudah ditanam petani, dan ini superfood, yaitu microgreens. Motivasinya, pertama, memberikan bahan pangan yang aman dan baik,” kata Erwin.
Selain itu, produk ini secara signifikan mengurangi jejak karbon hingga 50 persen, tidak menggunakan kemasan plastik, dan berkontribusi terhadap pelestarian lahan. Pengawasan vegetasi di Greens Pod juga didukung oleh webcam yang mengirimkan gambar langsung ke sistem AI jarak jauh, yang kemudian menyesuaikan kondisi di dalam pod, termasuk cahaya, suhu, dan kelembapan, memastikan atmosfer mikro yang sempurna bagi setiap tanaman untuk tumbuh.
Gandeng Westcon Indonesia hingga AWS
Dalam mendukung sistem teknologi di Greens, pihaknya juga menggandeng Westcon Indonesia dan Merkle Innovation Technology dengan dukungan teknologi AWS.
Country Manager, Westcon Indonesia, Ivan Agus juga mengungkapkan, potensi AI diproyeksikan akan menghasilkan nilai luar biasa sebesar $16 triliun pada tahun 2030. Kondisi itu mendorong pertumbuhan dan membantu mengatasi beberapa tantangan paling mendesak di bidang jasa keuangan, layanan kesehatan, manufaktur, dan perubahan iklim.
Transformasi bisnis ini juga akan mengukuhkan serta mempercepat pertumbuhan industri teknologi cloud di Indonesia, sebuah data memprediksi nilai pasar ekonomi digital Indonesia menjadi senilai US$ 146 miliar pada tahun 2025 mendatang.
“Mendukung modernisasi di GREENS untuk menjadi bagian dari kegiatan ekonomi kreatif di Indonesia tentunya menjadi hal yang membanggakan untuk kami,” kata Ivan.